Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG & Rupiah Melesat pada Akhir Pekan, Jonan Effect?

Indeks harga saham gabungan berhasil menguat tertinggi di kawasan regional Asia Pasifik 1,11% seiring pelantikan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Ignasius Jonan, menyusul bursa Thailand yang menguat 4,59%.
Mengamati pergerakan harga saham./.Bisnis-Rahmatullah
Mengamati pergerakan harga saham./.Bisnis-Rahmatullah

Bisnis.com, JAKARTA--Indeks harga saham gabungan berhasil menguat tertinggi di kawasan regional Asia Pasifik 1,11% seiring pelantikan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Ignasius Jonan, menyusul bursa Thailand yang menguat 4,59%.

Alfred Nainggolan, Analis PT Koneksi Kapital, menilai penguatan IHSG telah menguat sejak sesi I perdagangan. Meski akhirnya harus menyerah pada zona merah pada paruh pertama perdagangan akhir pekan.

Pola transaksi itu terjadi dalam tiga hari terakhir. Namun, akhir pekan IHSG menguat signifikan mengikuti bursa regional yang juga berbalik arah ke zona hijau setelah rilis indeks harga konsumen dan produsen di China.

"Beberapa hari terakhir, pelaku pasar menunggu momentum rebound. Begitu pasar regional terkonfirmasi, akhirnya IHSG menunjukkan penguatan karena domestik sudah bagus," katanya saat dihubungi Bisnis.com, Jumat (14/10/2016).

Pada perdagangan akhir pekan, IHSG ditutup menguat 1,11% sebesar 59,48 poin ke level 5.399,88. IHSG berhasil menguat 0,42% sebesar 22,73 poin dalam sepekan.

Tren penguatan akhir pekan ini terjadi setelah proses pelantikan Ignasius Jonan sebagai Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral dan Arcandra Tahar sebagai Wakil Menteri ESDM.

Tercatat, IHSG menguat 1,07% pada perdagangan sesi II Jumat (14/10/2016), setelah terjadi pelantikan Jonan dan Arcandra. Penguatan itu menjadi angin segar setelah lantai bursa dalam sepekan terus tertekan.

Penguatan IHSG terjadi seiring menghijaunya mayoritas lantai bursa Asia Pasifik. IHSG tercatat masih menjadi jawara penguatan tertinggi di antara bursa dunia 17,57% sejak awal tahun.

Saat bersamaan, nilai tukar rupiah juga terapresiasi 0,31% sebesar 40 poin ke level Rp13.033 per dolar AS. Namun, kurs rupiah melemah 0,34% sebesar 44 poin dari akhir pekan lalu Rp12.989 per dolar AS.

Investor asing masih melanjutkan tren pelepasan portofolio dengan capaian net sell Rp615,77 miliar pada akhir pekan. Meski tertolong oleh aksi crossing saham PT Asuransi Multi Artha Guna Tbk. (AMAG) pada awal pekan, capaian net sell masih tinggi senilai Rp751,4 miliar sepekan.

Aksi jual bersih oleh investor asing pekan ini membuat capaian net buy kian menipis menjadi Rp33,14 triliun. Investor asing telah bertransaksi di lantai bursa Rp533,3 triliun sepanjang tahun berjalan.

Alfred menilai rilis data ekonomi China membuat faktor tekanan terhadap bursa regional mereda. Pelaku pasar global kini hanya menunggu keputusan bank sentral Amerika Serikat Federal Reserve untuk menaikkan suku bunga acuan.

IHSG tercatat menguat tertinggi di kawasan, di bawah Thailand. Memang, tekanan terhadap IHSG telah terjadi sejak awal Oktober. Sehingga, pelaku pasar menanti momentum rebound.

"Ketika pelaku pasar sedang mewacanakan investment grade dari Standard and Poor's, pasar masih negatif. Pasar mencari momentum, tetapi penguatan kemarin masih rapuh," tuturnya.

Dia menilai, pelaku pasar seharusnya mengambil posisi wait and see, terutama lantaran rilis laporan keuangan emiten belum dipublikasikan seluruhnya. Kemungkinannya, pekan depan IHSG masih akan terkoreksi kembali.

Kinerja sejumlah emiten perbankan yang telah merilis laporan keuangan belum menunjukkan kejutan. Bank Indonesia telah meramalkan pertumbuhan kredit hingga kuartal III/2016 hanya akan mencapai 6%-7% year-on-year.

Akhirnya, pergerakan IHSG pada pekan depan masih akan menunggu rilis kinerja emiten. IHSG diproyeksi bergerak sideways seiring menunggu keputusan The Fed.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Sukirno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper