Bisnis.com, JAKARTA – Pergerakan harga tembaga kontrak Desember 2016 terpantau menguat tajam pada perdagangan siang ini, Kamis (22/9/2016), sejalan dengan pelemahan dolar AS setelah bank sentral AS Federal Reserve memutuskan untuk menunda kenaikan suku bunga acuannya.
Harga tembaga naik tajam 1,04% atau 2,25 poin ke US$217,75 per pound pada pukul 14.22 WIB setelah dibuka dengan penguatan 0,32% di posisi US$216,20 per pound.
Pada saat yang sama, indeks dolar AS yang mengukur pergerakan dolar terhadap sejumlah mata uang utama terpantau melemah 0,47% atau 0,449 poin ke level 95,211.
Seperti diketahui, pelemahan dolar berpotensi mendorong permintaan untuk komoditas dengan membuat nilainya menjadi terjangkau bagi para pembeli yang membayar dalam mata uang lain.
Seperti dilansir Reuters hari ini, dalam pertemuan kebijakan moneter yang berakhir kemarin The Fed memutuskan untuk mempertahankan suku bunganya namun tetap mengisyaratkan kemungkinan langkah pengetatan kebijakan sebelum akhir tahun ini seiring perbaikan pada pasar tenaga kerja.
Keputusan The Fed tersebut melemahkan pergerakan dolar sekaligus mendorong harga komoditas.
Seperti halnya tembaga, pergerakan harga nikel dan timah di Shanghai Futures Echange juga terlihat menguat pada perdagangan hari ini.
Harga nikel untuk kontrak Januari 2017 ditutup melesat 1,23% atau 990 poin ke 81.520 yuan/metrik ton setelah dibuka dengan kenaikan 0,40% atau 320 poin di level 80.850.
Adapun, harga timah kontrak Januari 2017 berakhir menguat 0,66% atau 820 poin ke 125.310 yuan/metrik ton meski dibuka dengan pelemahan 0,66% atau 820 poin di level 123.670.
Pergerakan tembaga di Comex (Commodity Exchange) untuk kontrak Desember 2016:
Tanggal | Level | Perubahan |
22/9/2016 (Pk. 14.22 WIB) | 217,75 | +1,04% |
21/9/2016 | 215,50 | -0,46% |
20/9/2016 | 216,50 | +0,39% |
19/9/2016 | 215,65 | -0,16% |
16/9/2016 | 216,00 | +0,02% |
Sumber: Bloomberg