Bisnis.com, JAKARTA— Samuel Sekuritas Indonesia memprediksi imbal hasil surat utang negara (SUN) pada perdagangan Selasa (20/9/2016) berpotensi turun didorong sentimen the Fed.
Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia Rangga Cipta mengatakan hasil global naik serempak menjelang pertemuan BoJ serta FOMC di minggu ini, bersamaan dengan kenaikan harga minyak yang cukup tajam semalam. Saat ini harapan pelonggaran stimulus oleh BoJ masih tinggi sehingga bisa memperbesar harapan imbal hasil negatif obligasi Jepang.
“Adapun, dengan the Fed yang tidak menaikkan FFR target, tekanan imbal hasil turun harusnya juga tertular terutama ke negara yang masih menawarkan imbal hasil tinggi seperti India, Brazil, Turki dan Indonesia,” katanya dalam riset.
Meski demikian, perlu diwaspadai pernyataan hawkish Yellen atau pelonggaran setengah hati oleh BoJ yang justru akan memaksa pasar obligasi global kembali terkoreksi.
Dari domestik faktor positif dari tax amnesty masih mengungguli faktor negatif dari kenaikan ekspektasi inflasi serta potensi pelebaran defisit APBN.