Bisnis.com, JAKARTA -- PT Asuransi Jiwa Sequis Life menargetkan dalam lima tahun ke depan anak usahanya dibidang aset manajemen menjadi 10 besar pengelola reksadana.
Tatang Widjaja, CEO Sequis Group menuturkan Sequis Aset Manajemen 100% dimiliki secara langsung maupun tidak langsung oleh Sequis Group. Dengan kepemilikan penuh ini pihaknya mengharapkan Sequis Aset Manajemen (SAM) dapat tumbuh agresif.
Dia mengatakan saat ini modal yang telah disetorkan oleh pemegang saham mencapai Rp25 miliar. Perusahaan juga telah mendapatkan izin dari Otoritas Jasa Keuangan semenjak awal 2016.
"Awal 2017 kami suntik [modal] Rp25 miliar lagi, diharapkan setelah aset meningkat maka perusahaan dapat tumbuh sebagai entitas mandiri," kata Tatang di sela peluncuran Sequis Aset Manajemen di Jakarta, Jumat (16/9/2016).
Tatang mengatakan pendirian anak usaha di bidang aset manajemen ini merupakan respons dari rencana Otoritas Jasa Keuangan memberikan izin perusahaan asuransi dan lembaga keuangan nonbank memasarkan produk reksadana.
Dia mengharapkan jaringan Sequis yang tersebar di seluruh Indonesia dapat mempercepat target ini. Selain itu dengan perusahaan aset manajemen ini merupakan upaya perusahaan menjadi salah satu pusat layanan keuangan di Indonesia.
Poniman, Direktur Utama PT Sequis Aset Manajemen mengatakan saat ini pihaknya telah memiliki lima produk yang bekerjasama dengan Asuransi Jiwa Sequis. Produk yang dibentuk meliputi reksadana saham, reksadana pendapatan tetap, reksadana pasar uang, serta reksadana campuran.
Dia mengatakan dalam jangka panjang pihaknya juga mengharapkan dapat membentuk reksadana yang dibentuk dari pasar Jepang serta memasarkan produk reksadana Indonesia di pasar Jepang. Dia mengatakan mekanisme ekspor impor produk aset manajemen ini dimungkinkan oleh regulasi yang diatur oleh Otoritas Jasa Keuangan.
Sementara itu, semenjak resmi memperoleh izin asset under management perusahaan telah mencapai Rp1,62 triliun. Jumlah ini terdiri dari Rp911 miliar kontrak pengelolaan dana dan Rp712 miliar dalam bentuk reksadana. Sedangkan dalam lima tahun pihaknya berharap dapat mengelola AUM sebesar Rp20 triliun.
Poniman menjelaskan pihaknya akan mengandalkan dua jalur utama mengembangkan SAM. Segmen ini meliputi pemasaran online melalui jaringan internet serta memperbanyak agen. Selain itu pihaknya akan memanfaatkan jaringan regional Sequis sebagai kantor perwakilan pemasaran ritel di luar Jakarta.
"Agen Sequislife sudah familiar dengan produk unit-linked yang memang mirip dengan reksadana," kata Poniman.