Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

OSO SECURITIES: Bergerak Mixed, Indeks Berpotensi Rebound

PT OSO Securities memprediksi indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan Kamis (15/9/2016) berpotensi bergerak mixed.
Nasabah mengamati pergerakan indeks harga saham gabungan di sebuah bank, di Jakarta, Senin (25/7)./JIBI-Dwi Prasetya
Nasabah mengamati pergerakan indeks harga saham gabungan di sebuah bank, di Jakarta, Senin (25/7)./JIBI-Dwi Prasetya

Bisnis.com, JAKARTA--PT OSO Securities memprediksi indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan Kamis (15/9/2016) berpotensi bergerak mixed.

Riset OSO Securities memperkirakan IHSG brrgerak mixed dengan potensi technical rebound ditengah penantian data neraca perdagangan Indonesia bulan Agustus. Secara teknikal, stochastic oscillator yang berusaha membentuk goldencross.

"Sementara indikator RSI lemah dan MFI bearish. Kami perkirakan IHSG akan bergerak dikisaran 5.105-5.197," papar riset tersebut.

Kemarin, IHSG kembali melanjutkan pelemahan dengan turun cukup siginfikan sebesar 1,33% ke level 5.146,04. Semua sektor di Bursa kompak ditutup melemah.

Pelemahan terdalam yaitu sektor aneka industri yang anjlok  hingga 2,48%, diikuti oleh sektor pertambangan dan perkebunan yang masing-masing turun sebesar 1,56% dan 1,36%.

Koreksi lanjutan ini terjadi seiring dengan masih memanasnya kondisi perekonomian global seiring dengan semakin dekatnya FOMC meeting yang akan berlangsung pada 20-21 September ini.

Selain itu penurunan harga minyak WTI sebelumnya sebesar 3% yang membuat bursa global terkoreksi juga ikut menjadi salah satu faktor pemberat IHSG.

Sementara itu, dari dalam negeri pelaku pasar masih fokus terhadap  pendapatan negara, seiring dengan realisasi belanja negara yang terus naik.

Pelaku pasar khawatir terhadap kekurangan cash flow yang dipicu oleh masih rendahnya realsisasi tebusan dari kebijakan pengampunan pajak. Selain itu pesimisme kementerian keuangan terhadap  pencapaian ekonomi tahun ini yang hanya 5,1% atau lebih rendah dari target Bank Indonesia yang bisa berada di atas 5,1% juga menjadi perhatian pelaku pasar terhadap prospek ekonomi Indonesia. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Riendy Astria
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper