Bisnis.com, JAKARTA -- PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk. mencatat kelebihan permintaan atau oversubscibed dalam penawaran awal Obligasi Berkelanjutan I Tahun 2016 sebanyak 2,5 kali.
Direktur Utama Jaya Ancol, C. Paul Tehusijarana, mengatakan perseroan mencatat permintaan dari investor sebanyak Rp805 miliar atau 2,5 kali dari target yang dibidik sebanyak Rp300 miliar.
"Perseroan menetapkan kupon sebesar 8.1% untuk 3 tahun dan sebesar 8.2% untuk 5 tahun,” ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima Bisnis.com, Rabu (14/9/2016).
Sebelumnya, dalam penawaran awal, Jaya Ancol menawarkan tingkat kupon 8,1%--8,6% untuk obligasi bertenor tiga tahun. Sementara itu, untuk tenor lima tahun, perusahan berkode saham PJAA itu menawarkan kupon sebesar 8,2%--8,7
Paul mengatakan, dana dari penerbitan obligasi akan digunakan untuk mengembangkan usaha rekreasi dengan porsi 60% sedangkan sisanya untuk pengembangan bisnis properti.
Dia menuturkan, PJAA telah menyiapkan rencana strategis untuk pengembangan bisnis rekreasi pada tahun 2015 - 2023, termasuk pengembangan kawasan rekreasi baru di lahan reklamasi, Pulau K.
Arif Nugroho, Direktur Jaya Ancol sebelumnya mengatakan reklamasi Pulau K seluas 32 hektare diestimasi mundur karena saat ini proyek tersebut ditangguhkan sejak April 2016. Selain pulau K, sebanyak 16 rencana reklamasi di Teluk Jakarta juga ditangguhkan menyusul polemik reklamasi Pulau G.
Dia mengatakan, untuk sejauh ini, PJAA telah menggelontorkan fulus sebanyak Rp400 miliar dari total biaya yang dibutuhkan sebesar Rp1 triliun untuk membangun Pulau K. Di atas Pulau K, PJAA berniat membangun Ocean Fantasy, taman bermain seluas 16 hektare dengan 29 wahana permainan. "Izin kami lengkap. Kami sudah buat tanggul, jadi tinggal diuruk," ujarnya.