Bisnis.com, JAKARTA— PT Waskita Beton Precast Tbk. siap melepas 10,54 miliar lembar sahaamnya ke publik pada 20 September 2016 melalui penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) saham. Berikut rincian rencana penggunaan dana hasil dari IPO perseroan.
Berdasarkan prospektus ringkas yang dipublikasikan Jumat (9/9/2016), perseroan mengumumkan akan melepas 10,54 miliar lembar saham atau sekitar 40% dari modal ditempatkan dan disetor penuh dalam perseroan setelah penawaran umum ini.
Adapun, harga IPO Waskita Beton Precast Tbk. ditetapkan di level Rp490. Dengan begitu, perseroan mendulang dana Rp5,16 triliun dari hajatan IPO saham dan menjadi emiten anyar yang mendulang dana tertinggi IPO sepanjang tahun ini.
Rencananya, dana dari hasil IPO akan digunakan untuk berbagai hal, diantaranya sekitar 56% akan digunakan untuk kebutuhan modal kerja perseroan yang utamannya untuk mendanai pengerjaan proyek-proyek yang kontraknya bersifat turnkey, yang akan digunakan untuk kegiatan operasional proyek, yitu pembelian bahan baku, proses produksi, gaji karyawan dan juga biaya overhead perseroan.
Kemudian, sekitar 44% akan digunakan untuk belanja modal dalam ranga pengembangan usaha untuk memenuhi pertumbuhan permintaan beton nasional dan peningkatan efisiensi operasional perseroan, yang meliputi pengembangan kapasitas produksi beton precast, pengembangan kapasitas produksi beton ready mix, pembelian quarry, dan juga pembelian truck mixer.
Adapun, kebutuhan total belanja modal perseroan a.l sekitar Rp2,15 triliu merupakan kebutuhan belanja modal untuk pengembangan plant precast dengan rincian pembelian tanah sekitar Rp450 miliar, sedangkan untuk keperluan pembangunan pabrik dan peralatan sekitar Rp1,7 triliun.
Kemudian, sekitar 400 miliar untuk kebutuhan belanja modal untuk pengembangan batching plant. Sekitar 715 miliar adalah kebutuhan belanja modal untuk pembelian peralatan utama seperti stone crusher, excavator, bulldozer, dan wheel loader, sisanya akan digunakan untuk keperluan pembelian dan pematangan lahan.
Sementara, sekitar Rp300 miliar akan digunakan untuk pembelian truck mixer. Dalam hal jumlah hasil penawaran umum tidak menukupi kebutuhan investasi dan modal kerja, maka akan menggunakan dana dari internal perseroan.