Bisnis.com, JAKARTA— Samuel Sekuritas Indonesia memprediksi investor akan cenderung melakukan aksi profit taking pada perdagangan Jumat (2/9/2016) di tengah kekhawatiran kenaikan suku bunga the Fed dan penantian terbitnya key jobs report AS malam ini.
Riset Samuel Sekuritas Indonesia memaparkan indeks AS semalam ditutup mixed di tengah penantian rilisnya key jobs report yang akan terbit malam ini. Pasar juga kini tengah mencerna dan melakukan kalkulasi atas seberapa besar potensi kenaikan suku bunga The Fed bulan ini, setelah semalam beberapa indikator kondisi ketenagakerjaan dan aktivitas ekonomi AS dilaporkan.
Angka continuing claims dan jobless claims keduanya tercatat naik MoM, sedangkan manufacturing PMI cenderung flat pada 52 vs 52,1 di bulan sebelumnya, sedangkan ISM manufacturing tercatat turun menjadi 49.4 vs 52.6 (Juli 2016) atau merupakan angka terendahnya sejak Februari 2016.
Dari pasar Eropa, indeks juga ditutup mixed, merefleksikan ekspektasi pelemahan data data tersebut, sedangkan pasar komoditas hari ini harga minyak dunia dan emas ditransaksikan naik.
Sementara itu, kemarin IHSG ditutup melemah menanti reaksi pasar AS dan Eropa pada terbitnya data kondisi pasar ketenagakerjaan AS. Data inflasi domestik yang dilaporkan sebesar 2,79%, atau di bawah angka survey sebesar 3,02% juga dinilai ikut menjadi penggerak penurunan indeks.
“Sebagian investor juga cenderung melakukan take profit di tengah kekhawatiran kenaikan suku bunga The Fed dan ditengah penantian terbitnya key jobs report malam ini,” papar riset tersebut
Highlights
- SMCB masih merugi
- ANTM genjot penjualan emas batangan
- DILD : Penjualan Regatta II capai Rp2tn
- TOWR : Kinerja 1H16 bertumbuh
- Property : Pengembang belum merevisi target presales
- Perbankan : Suku bunga mengarah ke single digit
- Aviation : Juli jumlah penumpang udara +26,65%YoY
- Telekomunikasi: Tarif interkoneksi belum diturunkan