Bisnis.com, JAKARTA— Waterfront Securities Indonesia mengemukakan aksi sejumlah emiten menjadi perhatian pasar pada perdagangan hari ini, Kamis (1/9/2016).
Octavianus Marbun, Analis PT Waterfront Securities Indonesia dalam risetnya yang diterima hari ini, mengemukakan emiten tersebut adalah:
Pemegang mayoritas SDMU jual 176,7 juta saham
Tjoe Mien Sasminto, pemegang saham mayoritas PT Sidomulyo Selaras Tbk (SDMU) melepas sebagian kepemilikan sahamnya di perusahaan tersebut. Jumlah saham yang dilepas sebanyak 176.767.700 lembar pada harga Rp396 per lembar senilai total Rp70.000.009.200. Transaksi pelepasan dilakukan pada 24 Agustus melalui Danareksa Sekuritas untuk tujuan divestasi. Dengan pelepasan ini, maka kepemilikan saham Tjoe Mien Sasminto di SDMU berkurang menjadi 402.069.793 lembar saham atau mewakili 35,72 persen saham SDMU.
SSMS telah serap belanja modal 66% dari anggaran
PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS) telah menyerap belanja modal hingga Agustus 2016 sebesar 66% dari total anggaran Rp500 miliar. Belanja modal sebagian besar digunakan untuk penanaman kebun dan pembangunan pabrik kelapa sawit (PKS). Capex telah terserap 66% dari anggaran tahun ini. Belanja modal untuk penanaman kebun baru mencapai USD20 juta. Sedangkan, sisanya untuk pembangunan satu unit pabrik kelapa sawit (PKS) dengan total investasi Rp115 miliar-Rp120 miliar. Hingga akhir Agustus 2016, perseroan telah menanam sawit seluas 2.000 ha dari total target 5.000 Ha. Anak usaha PT Citra Borneo Indah itu telah menyerap belanja modal sebesar 66% dari total anggaran Rp500 miliar.
BBCA jual lahan ke anak usahanya senilai Rp2,82 miliar
PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) pada 30 Agustus 2016 telah menandatangani Akta Jual Beli Tanah dan Bangunan dengan PT Central Santosa Finance (CSF) perusahaan terafilasi. Tanah milik perseroan tersebut seluas 68m2 dengan Sertifikat Hak Guna Bangunan No.535 yang terletak di kota Palembang, Sumatera Selatan yang dijual kepada CSF. CSF memerlukan laha untuk peluasan usahanya sehingga tanah tersebut dijual perseroan dengan harga wajar sesuai penilaian Kantor Jasa Penilai Publik Toto Suharto & Rekan. Harga jual ditetapkan sebesar Rp2.821.240.000 dimana harga tersebut sudah dibayar lunas oleh CSF pada saat penandatanganan Akta Jual Beli. Perseroan memiliki saham CSF secara langsung sebesar 45% dan melalui BCA Finance sebesar 25%.
Pefindo tegaskan peringkat BMRI pada idAAA
Pefindo menegaskan peringkat idAAA untuk PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) dan idAA+ untuk obligasi subordinasi I/2009 yang masih beredar. Pada saat yang sama Pefindo menetapkan peringkat idAAA untuk rencana emisi obligasi senior berkelanjutan I tahun 2016 dengan nilai maksimum Rp14 triliun. Prospek untuk peringkat perusahaan adalah stabil. Peringkat ini mencerminkan dukungan yang kuat dan teruji dari pemerintah Indonesia sebagai pemegang saham pengendali, posisi bisnis yang superior, profitabilitas yang baik dan profil likuiditas yang sangat kuat.
DEWA membukukan laba US$1,04 juta
PT Dharma Henwa Tbk (DEWA) mencatat laba bersih USD1,04 juta per 30 Juni 2016 setelah menderita rugi USD2,73 juta hingga periode 30 Juni tahun lalu. Pendapatan naik menjadi USD122,89 juta dibandingkan pendapatan periode Juni tahun lalu yang sebesar USD111,65 juta.pokok pendapatan naik menjadi USD109,04 juta dari USD107,57 juta dan laba kotor naik menjadi USD12,95 juta dari USD4,07 juta. Jumlah beban lain-lain naik menjadi USD6,55 juta dari USD6,31 juta membuat laba usaha diraih USD6,39 juta usai rugi usaha USD2,23 juta periode Juni tahun sebelumnya.
PGAS mengalami penurunan laba sebesar 32,9%
PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) mencatat penurunan laba periode berjalan yang dapat didistribusikan sebesar 32,9% YoY menjadi US$152,45 juta hingga periode 30 Juni 2016 dibandingkan laba US$227,33 juta periode sama tahun sebelumnya. Pendapatan neto naik tipis menjadi US$1,44 miliar dari pendapatan neto US$1,42 miliar dan beban pokok pendapatan sebesar US$993,12 juta naik dari US$937,06 juta periode Juni tahun lalu. Laba bruto turun menjadi US$446,09 juta dari US$478,81 juta di periode hingga Juni tahun lalu. Sementara laba operasi turun menjadi US$262,04 juta dari US$289,88 juta hingga Juni tahun lalu