Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

EMITEN ROKOK: Rugi Bersih RMBA Bengkak 44,28%

Emiten rokok PT Bentoel Internasional Investama Tbk. (RMBA) membukukan lonjakan rugi bersih pada paruh pertama tahun ini sebesar 44,28% menjadi Rp740,99 miliar dari sebelumnya Rp1,32 triliun.
Ilustrasi/Bisnis.com
Ilustrasi/Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA--Emiten rokok PT Bentoel Internasional Investama Tbk. (RMBA) membukukan lonjakan rugi bersih pada paruh pertama tahun ini sebesar 44,28% menjadi Rp740,99 miliar dari sebelumnya Rp1,32 triliun.

Berdasarkan laporan keuangan perseroan yang dirilis Rabu (31/8/2016), pendapatan yang diraup perseroan meningkat 23,22% menjadi Rp9,64 triliun dari Rp7,82 triliun pada semester I/2015.

Akan tetapi, beban pokok pendapatan juga melonjak 23,22% menjadi Rp8,68 triliun dari Rp7,1 triliun. Sehingga, laba kotor berhasil melonjak 33,2% menjadi Rp957,99 miliar dari Rp718,4 miliar.

Terjadi peningkatan pada beban penjualan dari Rp838 miliar menjadi Rp1 triliun. Menjadikan total beban menanjak jadi Rp1,48 triliun dari Rp1,2 triliun.

Belum lama ini, emiten bersandi saham RMBA itu menerbitkan saham baru dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) dengan perolehan dana yang dibidik senilai Rp13,99 triliun.

Corporate SVC Counsel & Corp. Secretary PT Bentoel Internasional Investama Tbk., Dinar Shinta Ulie, mengatakan rincian lebih detil mengenai syarat dan waktu penawaran umum terbatas (PUT) III diumumkan sesuai ketentuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

"Penggunaan dana hasil rights issue untuk mengurangi utang perseroan kepada Rothmans Far East B.V.," katanya melalui surat elektronik kepada Bisnis.

Dalam keterbukaan informasi di PT Bursa Efek Indonesia, PUT III dilakukan melalui rights issue. Perseroan menawarkan 29,16 miliar lembar saham baru dengan nominal Rp50 per saham.

Setiap pemegang 36 saham lama, memiliki hak 145 HMETD, dimana 1 HMETD memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli 1 saham baru dengan harga pelaksanaan maksimum Rp480 per lembar. Pembayaran harus dilakukan saat mengajukan pemesanan HMETD.

Keseluruhan sisa saham baru yang tidak diserap akan diambil alih oleh British American Tobacco (2009 PCA) Limited, yang juga sebagai pemegang saham utama perseroan dan bertindak selaku pembeli siaga. BAT akan mendapatkan dukungan dana dari B.A.T International Finance p.l.c. untuk menyerap saham rights issue sebagai entitas sepengendali dengan BAT 2009.

Apabila pemegang saham lama tidak menyerap saham right issue, kepemilkan akan terdilusi sebesar 80,1%. Perseroan telah mendapatkan restu rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) pada 15 April 2016.

Emiten berkode saham RMBA itu akan menggunakan dana hasil rights issue untuk mengurangi utang perseroan kepada Rothmans Far East B.V. senilai Rp12 triliun. Selain itu, dana hasil rights issue juga akan digunakan untuk keperluan usaha ekspansi lainnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Sukirno
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper