Bisnis.com, JAKARTA -- PT Wijaya Karya Tbk. menyatakan akan segera melakukan penyertaan modal senilai Rp726 miliar di perusahaan konsorsium PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC). Setoran modal ini merupakan tahap awal dari total kewajiban penyertaan modal perseroan sebesar Rp4,2 triliun.
Bintang Perbowo, Direktur Utama Wijaya Karya, mengatakan jumlah modal yang disetor setara 28% saham perseroan di konsorsium KCIC. "Tanggal 5 September kami akan setor porsi kami, itu untuk porsi equity," jelasnya di Jakarta, Rabu (31/8/2016).
Sebagaimana diketahui, Wijaya Karya memiliki 38% saham di PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia, perusahaan patungan antara perseroan dengan PT Kereta Api Indonesia (Persero), PT Perkebunan Nusantara VIII, dan  PT Jasa Marga (Persero)  Tbk. Adapun, PSBI menggenggam 60% saham PT KCIC.
Bintang mengatakan, setoran modal juga menjadi tahap permulaan untuk mendanai proyek Kereta Cepat sepanjang 143 km, membentang dari Halim Perdanakusuma hingga Tegal Luar di Bandung. Pendanaan dari modal internal KCIC mencapai 25% sedangkan sisanya didanai pinjaman China Development Bank (CDB).Â
Nilai proyek kereta cepat mencapai US$5,5 miliar. Artinya KCIC akan memerlukan modal sebanyak US$1,37 miliar dan sebanyak US$825 juta akan ditanggung PSBI. Alhasil, porsi Wijaya Karya untuk setoran modal mencapai US$313,5 juta atau Rp4,16 triliun (Kurs Rp13.300).
Di sisi lain, Wijaya Karya juga segera mendapat kontrak baru dari proyek kereta cepat senilai Rp17 triliun. Kontrak ini setara 32,19% target kontrak baru Wijaya Karya sebanyak Rp52,8 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
