Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sawit Sumbermas (SSMS) Serap Capex 66% dari Rp500 Miliar

Emiten perkebunan PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk. (SSMS) telah menyerap belanja modal hingga Agustus 2016 sebesar 66% dari total anggaran Rp500 miliar.
Komposisi sebelum pergantian direksi PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk. Komisaris Utama Bungaran Saragih (kedua kiri),  dan (dari ki-ka) Dirut SSS Rimbun Situmorang, Group Owner Abdul Rasyid dan Direktur Keuangan SSS Harry M.Nadir./ANTARA
Komposisi sebelum pergantian direksi PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk. Komisaris Utama Bungaran Saragih (kedua kiri), dan (dari ki-ka) Dirut SSS Rimbun Situmorang, Group Owner Abdul Rasyid dan Direktur Keuangan SSS Harry M.Nadir./ANTARA

Bisnis.com, JAKARTA--Emiten perkebunan PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk. (SSMS) telah menyerap belanja modal hingga Agustus 2016 sebesar 66% dari total anggaran Rp500 miliar.

Sarana Vallauthan Subraminam, Direktur Utama Sawit Sumbermas Sarana yang menggantikan Rimbun Situmorang, mengatakan belanja modal (capital expenditure/Capex) sebagian besar digunakan untuk penanaman kebun dan pembangunan pabrik kelapa sawit (PKS).

"Capex telah terserap 66% dari anggaran tahun ini," katanya dalam paparan publik, Rabu (31/8/2016).

Belanja modal untuk penanaman kebun baru mencapai US$20 juta. Sedangkan, sisanya untuk pembangunan satu unit pabrik kelapa sawit (PKS) dengan total investasi Rp115 miliar-Rp120 miliar.

Hingga akhir Agustus 2016, perseroan telah menanam sawit seluas 2.000 ha dari total target 5.000 Ha. Anak usaha PT Citra Borneo Indah itu telah menyerap belanja modal sebesar 66% dari total anggaran Rp500 miliar.

Luas kebun tertanam milik emiten bersandi saham SSMS saat ini mencapai 70.000 hektare. Setiap tahun, penambahan area tertanam mencapai 5.000 hektare sebagai aksi organik perseroan.

Hingga paruh pertama tahun ini, perseroan mengantongi laba bersih yang dapat diatribusikan kepada entitas induk sebesar Rp194,84 miliar atau turun 39,69% dari Rp323,1 miliar. Pendapatan juga terkoreksi 11,6% menjadi Rp1,15 triliun dari Rp1,3 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Sukirno
Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper