Bisnis.com, JAKARTA— Indeks harga saham gabungan pada perdagangan Rabu (24/8/2016) ditutup melemah 13,15 poin atau -0,24% di level 5.403,99.
IHSG ditutup melemah 13,15 poin atau -0,24% di level 5.403,99 pada perdagangan hari ini setelah bergerak di kisaran 5.385,24 hingga 5.418,45. Indeks dibuka melemah 10,03 poin di level 5.417,14.
Dari 534 saham yang diperdagangkan, sebanyak 143 saham menguat, 161 saham melemah, dan 230 saham stagnan.
Adapun, dari sembilan sektor, 3 sektor menguat dan 6 melemah. Sektor konsumer memimpin pelemahan dengan turun 1,16%, disusul oleh sektor properti yang turun 0,70% dan sektor pedagangan yang turun 0,41%. Sementara itu, sektor aneka industri dan finansial memimpin penguatan dengan kenaikan masing-masing 1,12% dan 0,51%.
Sementara itu, bursa Asia bergerak bervariasi. Selain IHSG, sejumlah saham yang melemah a.l FTSE Malaysia KLCI melemah 0,06%, index KOSPI juga melemah 0,30%. Begitu juga indeks Taiwan TAIEX yang turun 0,15%, indeks Shanghai China yang turun 0,12% dan indeks Hangseng Hong Kong yang turun 0,77%.
TOPIX menguat 0,71%, diikuti Nikkei 225 yang naik 0,61%. FTSE Strait Times juga naik 0,55% dan SE Thailand naik 0,43%.
Hans Kwee, analis PT Investa Saran Mandiri mengatakan ada sejumlah hal yang mendorong pelemahan IHSG pada perdagangan hari ini. Pertama, memang karena profit taking di pasar saham seiring IHSG yang sudah naik cukup tinggi beberapa waktu lalu.
“Kedua, karena investor masih menanti hasil pertemuan the Fed akhir minggu ini. Ada yang memperkirakan suku bunga naik pada September ini, tetapi juga ada yang memperkirakan naik Desember, jadi investor sangat menanti pidato Yellen terkait hal ini,” katanya saat dihubungi Bisnis.com, Rabu (24/8/2016).
Selain itu, fluktuasi harga minyak juga cukup tinggi. Meskipun Iran sudah menyatakan akan membantu untuk mendorong kenaikan harga minyak, tetapi hal tersebut belum memberikan sentiment positif.
“Saya pikir faktor-faktor tersebut yang membuat IHSG melemah. Ditambah, dari dalam negeri terkait realisasi amnesti pajak yang masih rendah sementara potensi cukup besar.”
Seperti diketahui Gubernur Fed Janet Yellen di pertemuan para bank sentral dunia di Jackson Hole akan berpidato pada Jumat (26/8/2016).
Pidato Yellen itu diharapkan akan memberikan sinyal kapan The Fed akan menaikkan suku bunganya, terutama setelah pada akhir-akhir ini para pejabat The Fed lainnya berkomentar bahwa ada potensi akan terjadinya kenaikan suku bunga dalam waktu dekat.
Pertemuan pada bankir sedunia itu akan dimulai pada Kamis ini dan biasanya pada pertemuan tersebut dimanfaatkan oleh The Fed untuk memberi sinyal arah kebijakan moneternya.
Saham-saham penekan IHSG:
Kode | (%) |
HMSP | -7,58 |
UNVR | -2,84 |
KLBF | -2,62 |
EXCL | -2,19 |
Saham-saham pendorong IHSG:
Kode | (%) |
ASII | +3,77 |
BBRI | +2,27 |
MNCN | +2,26 |
SMBR | +1,87 |
Sumber: Bloomberg.