Bisnis.com, JAKARTA— Waterfront Securities Indonesia mengemukakan aksi sejumlah emiten menjadi perhatian pasar pada perdagangan hari ini, Rabu (24/8/2016).
Octavianus Marbun, Analis PT Waterfront Securities Indonesia dalam risetnya yang diterima hari ini, Rabu (24/8/2016), mengemukakan aksi sejumlah emiten tersebut adalah:
• WIKA Akan Tambah Modal Anak Usaha Sebelum IPO
PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) akan mendorong anak usahanya untuk melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui Penawaran Umum Perdana Saham (Initial Public Offering/IPO) pada tahun depan. Ada dua anak usaha WIKA yang akan di dorong untuk IPO, yakni PT WIKA Realty dan PT WIKA Gedung. Dalam IPO nanti, WIKA Realty diperkirakan akan melepas 20%- 30% saham ke publik. Namun sebelum dilaksanakannya IPO, WIKA akan
menambah dana lebih dari Rp 500 miliar kepada WIKA Realty pada bulan September ini. Dana tersebut nantinya untuk menambah permodalan WIKA Realty.
• PTBA Berencana Akuisisi 24% Saham Ignite Resource Energy
PT Bukit Asam (Persero) Tbk (PTBA) berkomitmen untuk mengakuisisi 24% saham Ignite Resource Energy Ltd. Diharapkan, proses akuisisi ini akan selesai pada tahun ini juga. Pertimbangan akuisisi ini, batubara medium coal rank yang banyak dimiliki oleh PTBA ini biaya produksinya cukup tinggi, dan ditambah biaya angkut yang mahal. Sehingga alternatifnya adalah dibakar di mulut tambang dalam bentuk pembangunan PLTU mulut tambang atau diproduksi dalam bentuk yang lebih baik seperti dalam bentuk synthetic oil yang dilakukan oleh Ignite ini.
Perusahaan energi asal Australia, Ignite Resource Energy Ltd ini dinilai memiliki teknologi yang bagus dalam meningkatkan kualitas batu bara.
• RUPSLB PTPP Setujui Rencana Rights Issue
RUPSLB PT PP (Persero) Tbk (PTPP) memutuskan untuk melakukan peningkatan modal disetor melalui Penawaran Umum Terbatas I (PUT I) dengan penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau rights issue. Dalam aksi korporasi tersebut perseroan menawarkan sebanyak -banyaknya 1.776.311.645 saham biasa atas nama seri B dengan nilai Rp100 per lembar saham.
Sementara dana yang diperoleh dari hasil aksi korporasi tersebut mencapai Rp4,41 triliun yang akan digunakan untuk meningkatkan modal kerja perseroan dan mempercepat program infrastruktur nasional. Adapun proyek infrastruktur tersebut yang dimaksud yakni pengembangan kawasan industri, kawasan pelabuhan, pembangunan jalan tol, pembangkit listrik, pembangunan apartemen, dan hunian untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR). Penambahan modal
ini akan berasal dari pemerintah melalui PMN 2016 senilai Rp2,25 triliun dan dana publik melalui mekanisme rights issue sebesar Rp 2,16 triliun.
• APLN Peroleh Pinjaman Untuk Lunasi Obligasi
PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) telah memperoleh pinjaman baru untuk melunasi obligasi sebesar Rp875 miliar yang akan jatuh tempo pada 25 Agustus 2016. Pinjaman dari perbankan akan mendominasi porsi dana pembayaran obligasi. Obligasi APLN yang akan jatuh tempo memiliki tingkat bunga 11%. Obligasi tersebut merupakan seri B bertenor lima tahun yang diterbitkan pada 2011 lalu.
• BEKS Berencana Rights Issue Lagi
PT Bank Pembangunan Daerah Banten Tbk (BEKS) berencana melakukan rights issue tahap V yang akan digunakan untuk ekspansi kredit dan transaksi material. Rencana ini akan dimintakan persetujuan dalam RUPSLB 28 September. Ditargetkan rights issue akan mendapatkan pernyataan efektif dari OJK pada 11 November 2016. Pencatatan saham hasil HMETD di BEI akan dilakukan pada 25 November 2016.
• EXCL Implementasikan Teknologi, Hemat Belanja Modal
PT XL Axiata Tbk (EXCL) telah mengimplementasikan teknologi Microsoft Office 365 untuk menunjang strategi bisnisnya yang ingin bertransformasi ke arah digital. Dengan mengadaptasi teknologi tersebut, manajemen EXCL mengklaim dapat meningkatkan produktifitas kerja dan penghematan belanja modal. Perseroan menargetkan bisa efisiensi hingga 20% dari total belanja modal dengan implementasi teknologi ini.