Bisnis.com, JAKARTA— Samuel Sekuritas Indonesia memprediksi indeks harga saham gabungan (IHSG) berpeluang melemah pada perdagangan Selasa (23/8/2016) seiring dengan kemungkinan pelemahan rupiah yang berlanjut.
Riset Samuel Sekuritas Indonesia memaparkan mayoritas Bursa AS melemah pada perdagangan kemarin, seiring dengan minimnya sentimen positif dan wacana dari Irak yang akan meningkatkan jumlah output minyak. Hal tersebut menyebabkan minyak dunia jatuh pada hari Senin kemarin dan kembali ditutup di level US$48/barrel.
Suplai minyak diperkirakan dapat naik, seiring dengan pengumuman akan terjadinya gencatan senjata bersyarat di wilayah dekat ladang minyak sebelah utara Irak. Merespon hal tersebut, mayoritas bursa Eropa juga ditutup melemah. Namun, bursa regional Asia cenderung dibuka variatif pada pagi ini, seiring dengan beragam sentimen yang ada.
Adapun, sentimen positif datang dari kemungkinan Bank of Japan yang akan menambah stimulus pada bulan September, sedangkan sentimen negatif berasal dari melemahnya kembali harga minyak dunia.
“Kami memprediksi IHSG dapat melemah pada perdagangan hari ini, seiring dengan kemungkinan pelemahan rupiah yang berlanjut mengikuti tajamnya penurunan harga minyak, serta faktor resiko lainnya seperti resiko fiskal (realisasi tax amnesty yang masih jauh dari harapan, realisasi dari rencana naiknya cukai rokok, serta penghematan ABPN),” papar riset tersebut, Selasa (23/8/2016).
Selain itu, turunnya harga CPO pada penutupan perdagangan kemarin juga dapat membayangi pergerakan saham – saham komoditas CPO pada hari ini. Oleh karena itu, minimnya sentimen positif untuk IHSG menyebabkan pergerakannya hari ini berpeluang untuk melemah.
Highlights
- PPRO targetkan Rp600miliar
- IPO : Aneka Gas Industri
- EXCL : Laba bersih membaik pada 1H16
- Perbankan : Ruang penurunan suku bunga masih ada
- Batubara : Kebutuhan barubara domestik tahun 2017 lampaui target