Bisnis.com, JAKARTA— Samuel Sekuritas Indonesia memprediksi tekanan pelemahan di pasar surat utang negara (SUN) masih akan terjadi pada perdagangan Selasa (23/8/2016).
Ekonom Samuel Sekuritas Rangga Cipta mengatakan imbal hasil global terlihat naik merata kemarin walaupun sepertinya tidak akan bertahan lama melihat koreksi signifikan harga minyak mentah serta imbal hasil US Treasury yang kembali turun.
Imbal hasil juga SUN naik merata pada perdagangan Senin sejalan dengan pelemahan rupiah beserta mayoritas kurs di pasar Asia. Tenor SUN yang lebih pendek terlihat mengalami kenaikan yang lebih besar sejalan dengan terkoreksinya ekspektasi pemangkasan BI RR rate di minggu lalu.
Menurutnya, isu fiskal masih memberikan kekhawatiran terhadap investor yang saat ini juga masih mengawasi pencapaian pendapatan dari tax amnesty yang walaupun semakin banyak masih cukup jauh dari target pemerintah.
Adapun, berita baik datang dari survei inflasi BI di minggu ketiga Agustus yang menunjukkan deflasi -0,06% yang jika angka itu bertahan hingga akhir bulan, maka inflasi Agustus 2016 hanya akan mencapai 2,75% YoY.
BI dalam pernyataan resminya Jumat lalu mengatakan adanya ruang yang tersedia untuk pelonggaran moneter lanjutan. “Harapan pelonggaran moneter memberikan bantalan bagi tekanan pelemahan di pasar SUN yang sedang dan masih akan terjadi dalam jangka pendek,” katanya dalam riset yang diterima, Selasa (23/8/2016).