Bisnis.com, JAKARTA— Samuel Sekuritas Indonesia memprediksi imbal hasil surat utang negara (SUN) berpeluang mengalami kenaikan pada perdagangan Senin (22/8/2016) seiring adanya sentimen negatif dari dalam dan luar negeri.
Ekonom Samuel Sekuritas Rangga Cipta mengatakan pasar obligasi negara tengah dibayangi sentiment negatif dari dalam dan luar negeri. Dari global, pernyataan hawkish wakil gubernur the Fed berhasil mendorong imbal hasil Negara maju untuk naik. Sentimen tersebut bergabung dengan sentimen kenaikan ekspektasi inflasi akibat kenaikan harga minyak mentah.
Dari domestik, harapan pemangkasan suku bunga acuan sirna setelah RDG pada Jumat malam memutuskan suku bunga acuan yang baru, 7 day Reverse Repo rate, dipertahankan di 5,25% walaupun Lending Rate ON dipangkas 100 bps.
Di saat yang sama BI melihat pengaruh pemangkasan anggaran yang berpengaruh buruk terhadap prospek pertumbuhan di 2016. “Sentimen negatif tersebut berpeluang mendorong kenaikan imbal hasil SUN walaupun di awal Agustus 2016 inflasi masih terpantau rendah,” katanya dalam riset, Senin (22/8/2016).
Adapun, fokus saat ini beralih ke rilis resmi revisi APBN-P 2016. Menteri Keuangan melihat pencapaian pajak yang jauh lebih rendah dari perkiraan sebelumnya, itu bisa memicu harapan pelebaran defisit anggaran apalagi di tengah masih minimnya pencapaian pendapatan tax amnesty.