Bisnis.com, JAKARTA— Samuel Sekuritas Indonesia mengemukakan dalam perdagangan hari ini, Senin (22/8/2016), pasar menyoroti sejumlah berita dari dalam dan luar negeri.
Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia Rangga Cipta dalam risetnya yang diterima hari ini, Senin (22/8/2016) mengatakan berita yang disorot pasar adalah
Berita Global
- Inflasi Jerman melambat ke 0,2% YoY dari 0,4% YoY di Juli 2016.(Bloomberg)
- Stanley Fischer wakil gubernur the Fed mengatakan pencapaian target inflasi serta level full employment semakin baik. (Bloomberg)
- Pemerintah India memilih Wakil Gubernur Reserve Bank of India Urjit Patel untuk menggantikan Raghuram Rajan sebagai gubernur, saat masa jabatannya berakhir pada 4 September 2016. (Reuters)
- Haruhiko Kuroda, gubernur BoJ, mengatakan pemangkasan lebih dalam suku bunga acuan yang sudah negatif masih mungkin.(Reuters)
Berita Domestik
- Menurut Pemerintah, perkiraan shortfall penerimaan negarat erutama dari perpajakan tahun ini bisa melebar hingga sekitar Rp238,4 triliun. (Bisnis Indonesia)
- Wakil Presiden Jusuf Kalla menargetkan suku bunga pinjaman mencapai 7% di Juni 2017 dari level sekarang 12,5%. (Kompas)
- BI rate (6,25%) resmi diganti 7d RR rate (5,25%) sebagai suku bunga acuan yang diputuskan tidak berubah pada RDG Agustus 2016.(Bank Indonesia)
- BI memangkas proyeksi pertumbuhan 2016 menjadi 4,9-5,3% YoY dari 5,0-5,4% YoY terutama akibat penghematan belanja pemerintah serta perlambatan global. BI juga menurunkan proyeksi pertumbuhan kredit perbankan pada tahun ini menjadi 7-9% YoY dari proyeksi sebelumnya 11-13% YoY (Bank Indonesia)
- Ketua Gabungan Produsen Rokok Putih Indonesia Muhaimin Moefti menyangkal bahwa harga rokok akan naik hingga Rp 50.000 per bungkus. (Kompas)