Bisnis.com, JAKARTA – Harga minyak mentah dunia terpantau merosot pada perdagangan siang ini, Selasa (16/8/2016), setelah mencatatkan penguatan ke level tertingginya pada perdagangan kemarin.
Berdasarkan data Bloomberg, harga minyak WTI kontrak September melemah 0,57% atau 0,26 poin ke US$45,48 per barel pada pukul 12.39 WIB, setelah dibuka dengan pelemahan 0,33% atau 0,15 poin di posisi US$45,59.
Pada saat yang sama, patokan Eropa minyak Brent untuk kontrak Oktober juga melemah 0,62% atau 0,30 poin ke level US$48,05, setelah dibuka turun 0,27% atau 0,13 poin di level 48,22.
Menurut para pedagang, seperti dilansir Reuters hari ini, turunnya harga merupakan akibat dari penguangan setelah reli harga dalam lebih dari dua pekan. Penguatan sebelumnya telah didorong oleh wacana produsen membuka kembali wacana pengendalian kelebihan suplai.
“Minyak mentah naik ke level tertinggi dalam empat pekan seiring berlanjutnya spekulasi bahwa OPEC akan mendiskusikan potensi penghentian produksi pada pertemuan selanjutnya di antara anggota kelompok tersebut. Rusia ikut serta dan menyatakan terbuka untuk diskusi tersebut,” papar ANZ Bank dalam risetnya.
Kemungkinan kesepakatan penghentian produksi di antara OPEC (Organization of Petroleum Exporting Countries) dan negara produsen lainnya pertama kali dilambaikan pada Februari namun diskusi pada April berakhir tanpa kesepakatan final.
“Pernyataan OPEC (tentang wacana diskusi) telah menangkap perhatian pasar, namun sejarah mengatakan bahwa tidak akan terjadi apa-apa. Sementara suplai AS telah membantu mengecilkan surplus, OPEC tidak memberikan supportnya. Kelompok itu bahkan lanjut menaikkan (produksi). Memang hanya gangguanlah yang telah mengurangi suplai,” ujar David Lennox, Analis Sumber Daya Fat Prophets, seperti dikutip dari Bloomberg hari ini.
Minyak mentah West Texas Intermediate kontrak September untuk perdagangan Senin ditutup melesat 2,81% ke level US$45,74 per barel di New York Mercantile Exchange.
Sementara minyak Brent patokan Oktober berakhir menguat hampir 3% ke level US$48,35 per barel di ICE Futures Europe Exchange.