Bisnis.com, JAKARTA--- Perusahaan transportasi laut, PT Tanah Laut Tbk., tidak membukukan pendapatan sama sekali pada semester I/2016 karena tidak memperoleh kontrak usaha.
Presiden Direktur Tanah Laut Harun Bin Halim Rasip mengatakan berakhirnya kontrak-kontrak kerja entitas anak perusahaan pada 2015 berdampak sangat signifikan terhadap pendapatan dan keuntungan perseroan secara konsolidasi.
“Dikarenakan selama ini pendapatan perseroan merupakan kontribusi dari hasil pelaksanaan kedua kontrak tersebut,” paparnya dalam pengumuman di laman Bursa Efek Indonesia, Rabu (27/7/2016).
Harun menjelaskan kondisi ekonomi global pada kuartal II/2016 masih suram dan memberi dampak negatif terhadap pasar batubara. Seperti diketahui, perusahaan ini menjalankan kegiatan usaha yang terkait dengan pengangkutan batubara.
Kendati demikian, Harun mengklaim manajemen perseroan bekerja keras agar perseroan mendapatkan kontrak untuk memberikan pelayanan jasa bongkar muat batubara secara kontrak, di samping spot basis, sehingga pendapatan perseroan secara konsolidasi dapat dipastikan akan tetap berkesinambungan.
“Selain itu, perseroan juga terus menjajaki dan menindaklanjuti negoisasi dalam bisnis pelabuhan dan proyek kawasan industri dan kesempatan bisnis potensial lainnya,” katanya.
Sebagai gambaran, pendapatan perusahaan mencapai Rp72,52 miliar pada periode yang sama 2015. Pada semester I/2016, emiten berkode saham INDX ini membukukan rugi bersih Rp9,32 miliar dimana sebelumnya membukukan laba bersih Rp16,31 miliar pada semester I/2015.
Semester I/2016, Pendapatan Emiten Ini Rp0
Perusahaan transportasi laut, PT Tanah Laut Tbk., tidak membukukan pendapatan sama sekali pada semester I/2016 karena tidak memperoleh kontrak usaha.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Yodie Hardiyan
Editor : Rustam Agus
Topik
Konten Premium