Bisnis.com, JAKARTA- Dolar Amerika Serikat rebound setelah rilis data penjualan ritel dan produksi manufaktur yang mengindikasikan pertumbuhan ekonomi kuat di kuartal II/2016.
Indeks dolar AS pagi ini menguat 0,52% ke 96,580 pada akhir perdagangan Jumat (15/7/2016), mengakhiri tren depresiasi yang sudah berlangsung tiga hari.
Pemicu rebound adalah rilis data penjualan ritel dan kinerja produksi industri manufaktur Negeri Paman Sam yang lebih baik dari proyeksi ekonom.
Departemen Perdagangan AS menyatakan penjualan ritel naik 0,6% pada Juni menyusul kenaikan 0,2% pada Mei. Penjualan Juni naik 2,7% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
The Fed mengumumkan produksi industri AS naik 0,6% pada Juni setelah merosot 0,3% pada Mei. Industri manufaktur naik 0,4%, termasuk lonjakan 5,9% pada produksi perakitan otomotif.
“Ekonomi AS tetap tangguh di tengah beragam permasalahan. Momentum cukup kuat untuk mengangkat ekonomi AS dari ketidakpastian global,” kata Karl Schamotta dari Cambridge Global Payments seperti dikutip dari Bloomberg, Sabtu (16/7/2016).
Data ekonomi yang positif memberikan The Fed tambahan ruang gerak dan memicu kembali spekulasi pengetatan kebijakan moneter di AS di tengah stimulus moneter di Eropa dan Asia.