Bisnis.com, JAKARTA – Pergerakan harga minyak mentah terpantau berbalik menguat pada perdagangan hari ini, Selasa (12/7/2016), dipengaruhi oleh adanya suspensi muatan minyak mentah Irak di Basra yang berpotensi memperketat suplai.
Berdasarkan data Bloomberg, harga minyak WTI kontrak Agustus berbalik naik tipis 0,09% atau 0,04 poin ke US$44,80 per barel pada pukul 12.58 WIB, setelah dibuka melemah 0,40% atau 0,18 poin di posisi US$44,58.
Pada saat yang sama, patokan Eropa minyak Brent untuk kontrak September berbalik menguat 0,19% atau 0,09 poin ke level US$46,34, setelah dibuka dengan pelemahan 0,17% atau 0,08 poin di level 46,17.
Seperti dilansir Reuters hari ini, kenaikan pada harga minyak mentah disebabkan suspensi pada muatan tank minyak mentah Basra Light pada dua terminal ekspor di wilayah selatan Irak pasca kebocoran pipa.
Irak disebutkan berencana memangkas ekspor minyak mentahnya menjadi 2,79 juta barel per hari (bph) pada Agustus dari 2,99 juta bph untuk Juli.
Akan tetapi di sisi lain, kenaikan kembali harga minyak mentah dibatasi oleh prediksi para pemain finansial akan pelemahan harga, beralih dari posisi panjang yang diuntungkan dari kenaikan harga.
"Harga minyak melanjutkan periode pelemahannya sejalan dengan kekhawatiran investor bahwa aktivitas eksplorasi di AS akan terus menghasilkan produksi dan persediaan AS yang tetap tinggi,” papar ANZ bank dalam risetnya hari ini.
Lebih lanjut, tanda-tanda berakhirnya gangguan persediaan serta pergerakan dolar AS yang lebih kuat juga turut mendukung sentimen yang bearish.
Harga minyak WTI kontrak Agustus pada perdagangan kemarin (Selasa pagi WIB) ditutup turun 1,43% atau 0,65 poin ke US$44,76 per barel, sementara itu patokan Eropa minyak Brent untuk kontrak September juga ditutup dengan pelemahan 1,09% ke US$46,25 per barel.