Bisnis.com, JAKARTA— Penurunan harga komoditas diprediksi menekan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat pada perdagangan hari ini, Senin (27/6/2016).
Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia Rangga Cipta mengatakan sentimen negatif dari pasar global diperkirakan bertahan sesaat. Efek tidak langsung dari penurunan harga komoditas berpeluang menekan rupiah.
“Akan tetapi, fokus mulai beralih ke pengesahan tax amnesty serta APBN-P yang idealnya dilakukan pada Selasa esok. Sentimen positif kesepakatan tersebut berpeluang mengembalikan risk appetite terhadap aset berdenominasi rupiah yang lebih dini pasca shock yang bersumber dari brexit,” kata Rangga dalam risetnya, Senin (27/6/2016).
Hasil final referendum UE yang menunjukkan mayoritas rakyat Inggris yang ingin keluar dari UE mendorong aksi jual aset berisiko dan meningkatkan permintaan aset safe-haven – dollar, yen, emas dan US Treasury naik drastis akhir pekan lalu.
Di sisi lain harga komoditas dan pasar saham dunia anjlok. Sentimen ini diperkirakan bertahan dalam beberapa hari ke depan walaupun shock diperkirakan mulai melunak.
Reaksi beberapa Bank Sentral utama dunia yang berniat menambah stimulus untuk meredam shock bisa menjaga tergerusnya optimisme yang berlebihan.