Bisnis.com, JAKARTA- Indeks dolar Amerika Serikat menguat, menjelang digelarnya referendum Brexit.
The Bloomberg Dollar Index, yang mengukur kekuatan greenback terhadap 10 mata uang utama lainnya naik 0,5% ke level tertinggi dalam hampir dua minggu terakhir, setelah investor beralih dari mata uang berisiko.
Pound sterling melemah, setelah adanya jajak pendapat baru yang mengemukakan kemungkinan Inggris akan memilih untuk meninggalkan Uni Eropa.
Pound sterling merosot ke level terendah dua bulan. Mata uang Inggris tersebut melemah 1,1% menjadi US$1,4114 untuk satu pound sterling.
Yen menguat, dan minyak mentah AS mundur ke US$48,49 per barel. Referendum Inggris menjadi fokus utama pasar.
Sementara itu data penjualan ritel AS yang dirilis Selasa naik di atas perkiraan pada bulan Mei, di saat bank sentral AS Federal Reserve memulai pertemuan dua harinya.
"Penjualan ritel baik, tapi ada Brexit, spekulasi terkait kebijakan Fed. Menyebabkan investor tetap berhati-hati," kata Richard Sichel, Kepala Investasi Philadelphia Trust Co , seperti dikutip Bloomberg, Rabu (15/6/2016).