Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Produsen Nugget 'Fiesta' Belum Pacu Lini Minuman

Meski sudah setahun merambah bisnis minuman, emiten perunggasan PT Charoen Pokphand Tbk., belum akan menggenjot kinerja melalui lini bisnis tersebut.
Charoen Pokphand. /charoen
Charoen Pokphand. /charoen

Bisnis.com, JAKARTA--Meski sudah setahun merambah bisnis minuman, emiten perunggasan PT Charoen Pokphand Tbk., belum akan menggenjot kinerja melalui lini bisnis tersebut.

Tahun lalu, melalui anak usahanya PT Singa Mas Indonesia, emiten bersandi CPIN itu mulai meluncurkan produk minuman white tea dengan label Fiesta. Merk tersebut sebelumnya merupakan andalan perseroan dalam memasarkan produk makanan olahan dalam 10 tahun terakhir.

Berangsur-angsur manajemen juga meluncurkan produk minuman lain seperti air mineral bermerk Frozen, serta black tea dalam kemasan botol dan gelas. Kemasan gelas dimaksudkan menyasar segmen yang menginginkan minuman dengan harga ekonomis.

Thomas Effendy, Presiden Direktur CPIN, mengatakan alasan perseroan meluncurkan teh putih terlebih dahulu bertujuan menegaskan produk barunya di masyarakat. Adapun teh hitam memiliki pesaing yang lebih besar.

"Jadi orang akan teringat kalau produk white tea itu Fiesta. Walaupun begitu kami tetap harus masuk ke teh hitam karena pasarnya jauh lebih besar," ujarnya setelah acara paparan publik di Jakarta, Rabu (15/6/2016).

Setahun perjalanan emiten ke bidang minuman, Thomas menyampaikan pendapatan dari sektor tersebut belum signifikan. Oleh karena itu, manajemen tidak akan terlalu menggenjot usaha di bidang itu.

Saat ini CPIN baru memiliki satu pabrik minuman di Pandaan, Pasuruan, Jawa Timur, dimana produk teh masih dikerjakan pihak ketiga. Menurutnya, dalam tiga tahun ke depan perusahaan baru bisa membangun pabrik mandiri.

Kinerja produk minuman yang belum seberapa turut tergambar dalam kinerja keuangan. Pada kuartal I/2016, CPIN membukukan total penjualan Rp9,244 triliun dengan kontribusi terbesar dari sektor pakan ternak 59%, ayam dan day old chicken (DOC) 28%, makanan olahan 9%, serta lain-lain 4%.

Dari penjualan itu, Charoend memeroleh laba bersih Rp762,439 miliar, naik dari kuartal I/2015 sebesar Rp430,493 miliar. Pada 2016, Thomas menargetkan pihaknya mampu meraih kenaikan penjualan sekitar 15% dan laba bersih antara 17%-18%.

Tahun lalu, perusahaan mencatatkan penjualan sebanyak Rp7,533 triliun di kuartal pertama dan Rp30,108 triliun di sepanjang 2015. Adapun pendapatan bersih yang diraih berjumlah Rp1,86 triliun, naik 5,92% secara tahunan (yoy).

Pada penutupan perdagangan Rabu (13/6/2016), harga saham CPIN stagnan dari hari sebelumnya di level Rp3.750 per lembar. Angka tersebut meningkat 43,40% sepanjang tahun berjalan 2016.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hafiyyan
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper