Bisnis.com, JAKARTA -- Fitch Ratings Indonesia menetapkan peringkat jangka panjang nasional PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906 Tbk. di posisi AAA (idn).
Lembaga pemeringkat itu juga menyatakan peringkat jangka pendek nasional untuk bank tersebut di posisi F1+ (idn). Prospek ditetapkan tabil.
Peringkat nasional AAA menunjukkan peringkat tertinggi yang ditetapkan oleh Fitch pada skala peringkat nasional untuk Indonesia. Peringkat ini diberikan kepada emiten atau kewajibannya dengan ekspektasi terendah terhadap risiko gagal bayar terhadap emiten lain atau kewajibannya di negara yang sama.
Sementara, peringkat nasional F1 mengindikasikan kapasitas paling kuat atas komitmen pembayaran finansial yang tepat waktu dibandingkan dengan emiten lain atau kewajiban di negara yang sama. Pada skala peringkat nasional Fitch, peringkat ini diberikan ke risiko terendah gagal bayar dibandingkan dengan emiten lain di negara serupa.
Menurut Reuters pada Jumat (10/6/2016), pendorong peringkat terhadap PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906 Tbk. (SDRA) berdasarkan penilaian Fitch atas dukungan yang tinggi dari induknya yang berbasis di Korea yakni Woori Bank (A-/stabil).
Fitch menilai SDRA secara strategis penting bagi bank Korea tersebut mengingat induknya memiliki 74% saham dalam SDRA, hubungan nama di antara keduanya, bantuan teknis dari induknya dalam manajemen risiko, bantuan likuiditas terhadap anak usaha, dan pengangkatan manajemen SDRA oleh Woori Bank.
"SDRA penting bagi tujuan induknya untuk mengembangkan pertumbuhan bisnis di negara-negara berkembang di Asia, khususnya Indonesia," tulis Fitch.
Risiko reputasi keungkinan ditanggung oleh Woori Bank bila SDRA gagal bayar. SDRA utamanya beroperasi di segemen konsumen dan korporasi. Kredit konsumen terutama diperluas ke pensiunan dengan kredit korporasi utamanya untuk perusahaan Korea di Indonesia.
"Penilaian kami mencerminkan ekspektasi bahwa SDRA akan memperluas bisnis domestiknya dan meningkatkan pinjaman ke segmen korporasi dan komersial lokal dalam jangka pendek dan menengah untuk mengurangi ketergantungan pada kreding korporasi dan pensiunan Korea," tulis Fitch.
Fitch memperkirakan SDRA mengandalkan pinjaman dari pemegang saham mayoritas untuk mendukung pendanaan.