Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

HARGA EMAS: Menguat, Sentimen Fed Kalahkan Pelemahan Indeks Dolar AS

Emas berjangka di divisi Comex New York Mercantile Exchange pada Rabu atau Kamis pagi WIB) menguat, dipicu berkurangnya ekspektasi kenaikan suku bunga acuan Fed pada Juni
Harga emas menguat/globe-views.com
Harga emas menguat/globe-views.com

Bisnis.com, JAKARTA-  Emas berjangka di divisi Comex  New York Mercantile Exchange  pada Rabu atau Kamis pagi WIB) menguat, dipicu berkurangnya ekspektasi kenaikan suku bunga acuan Fed pada Juni.

Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Agustus naik US$15,30  atau 1,23% menjadi menetap di US$1.262,30 per ounce, seperti dikutip Antara, Kamis (9/6/2016).

Sejak rilis risalah dari pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) April, para pedagang meyakini banks entral AS belum akan menaikkan suku bunganya pada pertemuan Juni.

Sebelumnya Gubernur Federal Reserve Janet Yellen tidak memberikan sinyal waktu kenaikan suku bunga berikutnya dalam pidato terbarunya pada Senin.

Dalam pidato publik terakhir sebelum pertemuan kebijakan Fed Juni pekan depan, Yellen mengatakan kenaikan suku bunga AS mungkin sedang dalam perjalanan, tetapi tidak menyebutkan tentang waktu kenaikannya.

Namun emas masih dibayngani pelemahan indeks dolar AS yang turun 0,3% menjadi 93,58 pada pukul 18.30 GMT. Indeks adalah ukuran dari dolar terhadap sejumlah  mata uang utama dunia.

Emas dan dolar biasanya bergerak berlawanan arah, yang berarti jika dolar naik maka emas berjangka akan jatuh, karena emas yang diukur dengan dolar menjadi lebih mahal bagi investor.

Di sisi ekonomi, Departemen Tenaga Kerja AS menunjukkan pada Rabu bahwa lowongan kerja meningkat menjadi 5,788 juta, lebih baik daripada yang diperkirakan.

Para pedagang masih menunggu laporan klaim pengangguran mingguan yang akan dirilis pada Kamis, dan laporan sentimen konsumen yang akan kel uar pada Jumati.

Perak untuk pengiriman Juli bertambah 59,10 sen, atau 3,60% menjadi ditutup pada US$16,985  per ounce. Platinum untuk pengiriman Juli naik US$12,60 atau 1,26% menjadi ditutup pada US$1.012 per ounce.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro