Bisnis.com, JAKARTA- Alokasi Penyertaan Modal Negara (PMN) dalam RAPBNP tahun 2016, menurut data Kementerian Keuangan, direncanakan sekitar Rp 68,66 triliun.
Angka itu naik 41,9% dari alokasi dalam APBN 2016 sebesar Rp 48,38 triliun.
Dari jumlah tersebut, total PMN untuk 24 BUMN meningkat 33,5% menjadi Rp53,98 triliun dari sebelumnya Rp 40,42 triliun.
Perubahan alokasi PMN menurut Kemenkeu akibat penambahan PMN bagi PT PLN (Persero) dari Rp10 triliun menjadi Rp23,56 triliun dalam rangka mendukung program 35.000 MW.
Potensi penerimaan PMN oleh empat emiten BUMN yaitu WIKA (Rp 4 triliun), PTPP (Rp 2,25 triliun), JSMR (Rp 1,25 triliun ) dan KRAS (Rp 2,46 triliun: Rp1,5 triliun tunai dan Rp0,96 triliun nontunai) tampaknya semakin terbuka setelah pengajuan PMN keempat emiten dengan jumlah sekitar Rp 9,96 triliun tersebut masuk dalam RAPBNP 2016.
“Rencana alokasi PMN bagi keempat emiten tersebut serta penambahan alokasi PMN hingga 135,6% bagi PLN untuk menunjang program 35.000 MW, menegaskan kembali komitmen pemerintah untuk terus mendorong pembangunan infrastruktur,” tulis HP Analytics dalam risetnya yang diterima hari ini, Senin (6/6/2016).