Bisnis.com, JAKARTA— Dollar index yang kembali menguat menyusul pernyataan Yellen yang hawkish berpeluang mengembalikan tekanan pelemahan terhadap rupiah di awal pekan ini.
Ekonom PT Samuel Sekuritas Indonesia Rangga Cipta mengatakan nilai tukar rupiah masih menguat hingga penutupan Jumat sore bersamaan dengan pelemahan dolar yang merata terhadap kurs di Asia.
Adapun, pergerakan surat utang negara (SUN) dan indeks harga saham gabungan (IHSG) juga menguat pada saat yang sama, didorong oleh harga komoditas yang menguat.
Selain itu, harapan yang tinggi atas disahkannya RUU tax amnesty dalam waktu dekat juga menambah optimisme terhadap prospek aset keuangan berdenominasi rupiah. Begitu juga dengan inflasi yang dirilis Rabu pekan ini berpeluang turun drastis.
“Akan tetapi, dollar index yang kembali menguat menyusul pernyataan Yellen yang hawkish berpeluang mengembalikan tekanan pelemahan terhadap rupiah di awal minggu ini,” kata Rangga dalam risetnya, Senin (30/5/2016).
Pidato terakhir Yellen menunjukkan niat untuk menaikkan FFR target dalam beberapa bulan ke depan meskipun dengan syarat adanya perbaikan ekonomi AS yang berarti. Di tengah ekspektasi kenaikan FFR target yang memang sudah terlanjur naik, pernyataan Yellen tersebut menambah dorongan penguatan dollar index cukup signifikan.
Di sisi lain imbal hasil US Treasury naik walaupun hanya tipis. Revisi pertumbuhan PDB AS kuartal I/2016 yang naik juga menambah alasan bagi dolar untuk mengembalikan tren penguatannya.