Bisnis.com, SEMARANG - PT Siba Surya (Siba Group) melakukan pembenahan sistem teknologi informasi sebagai upaya menyakinkan investor dalam rangka pelepasan saham perdana atau Initial Public Offering (IPO) yang direncanakan pada 2017.
Managing Director PT Siba Surya Stefanus Suryaatmadja mengatakan beberapa persiapan perseroan menjelang listing di bursa efek, salah satunya implementasi sistem IT yang baru untuk transportasi manajemen sistem.
Pihaknya memberikan sinyal positif bahwa perseroan yang berdomisili di Semarang Jawa Tengah akan melepas saham perdana pada 2017, dengan catatan perekonomian domestik kian membaik.
“Kami masih on track, tergantung situasi ekonomi ke depan seperti apa. Kami sudah ready, kalau ekonomi membaik, ya bisa (IPO) 2017,” papar Stefanus kepada Bisnis, akhir pekan lalu.
Pria yang akrab disapa Steve ini belum berani menyebutkan besaran persentase saham yang hendak dilepas di lantai bursa. Informasi 20% saham yang akan dilepas itu, katanya, tidak sesuai dengan kondisi perekonomian tahun mendatang dengan tingkat inflasi dan perekonomian yang diharapkan terus bertumbuh.
Dia tidak menampik molornya IPO yang direncanakan tahun lalu lantaran ekonomi dalam negeri cenderung menurun. Oleh karena itu, perseroan akan berhati-hati sembari menyiapkan pembenahan sitem dan sumber daya manusia.
Steve mengatakan Grup Siba tahun ini berencana menambah armada hingga 200 unit, dari sebelumnya diangka 1.600 unit. Tidak hanya itu, jangkauan area bisnis jasa pengiriman barang kini merambah wilayah Sumatera.
Selama ini, diakuinya, layanan jasa transportasi dan pengiriman barang masih terfokus di Pulau Jawa. “Coverage area direncanakan terus nambah. Jangan terfokus di Pulau Jawa,” terangnya.
Selain mematangkan implementasi IPO tahun depan, ujarnya, sepanjang 2016 perseroan mematok pertumbuhan bisnis diangka 15%, dengan kondisi ekonomi yang dinilai lebih kondusif.
Kepala Kantor BEI Perwakilan Semarang Stephanus Cahyanto Kristiadi mengatakan perseroan yang telah bersiap dengan keterbukaan laporan keuangan hendaknya segera melakukan IPO.
Menurutnya, BEI mendorong perusahaan keluarga untuk masuk pasar modal guna mempertahankan bisnisnya karena perolehan tambahan modal dari sejumlah investor.
“Ketentuan tidak sulit, tinggal ada kemauan atau tidaknya saja,” terangnya.