Bisnis.com, JAKARTA — Siang ini nilai tukar rupiah terhadap dolar AS terus melemah hingga menembus ke atas Rp13.600 per dolar AS.
Rilis data BI rate dinilai tidak bisa menahan laju pelemahan rupiah.
Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan pelemahan rupiah terhadap dolar AS yang terus terjadi masih dipengaruhi oleh sejumlah faktor eksternal. Pertama, hasil notulensi FOMC minutes yang mengindikasikan kemungkinan kenaikan suku bunga acuan Bank Sentral AS pada Juni 2016.
Menurutnya, hasil notulensi tersebut membuat pasar panik.
“Sebenarnya data AS yang ada tidak begitu bagus, tapi hasil notulensi tersebut membuat orang panik dan berburu dolar,” kata Josua saat dihubungi Bisnis.com, Jumat (20/5/2016).
Selain itu, harga minyak juga belum begitu stabil. Memang sempat menguat dan ke arah positif, tetapi hingga saat ini pergerakannya masih berfluktuatif sehingga sulit diprediksi. Dia menilai, faktor eksternal lebih kuat pengaruhnya dibandingkan dengan internal.
“Dari dalam negeri kemarin ada rilis BI rate. Seharusnya, dengan dipertahankannya BI rate bisa menguat, tetapi ternyata tidak memberikan pengaruh,” katanya.
Nilai tukar rupiah bergerak melemah 0,41% atau 56 poin ke level Rp13.621 pada pukul 14.19 WIB.
Nilai tukar rupiah dibuka melemah 0,21% atau 29 poin ke 13.594 per dolar AS pada awal transaksi perdagangan pagi ini, Jumat (20/5/2016).