Bisnis.com, JAKARTA - Penurunan produksi minyak mentah di Amerika Serikat mendorong harga minyak ke level paling tinggi dalam 5 bulan.
Minyak WTI diperdagangkan menguat 1,27% ke harga US$43,73 per barel, sedangkan Brent naik 1,3% ke US$45,11 per barel.
Investor optimistis pasar mulai seimbang setelah berbulan-bulan tertekan oleh limpahan stok minyak setelah data menunjukkan produksi minyak mentah AS turun 6 minggu beruntun.
Badan Informasi dan Energi AS menyatakan produksi minyak mentah AS turun menjadi 8,95 juta barel per hari per pekan lalu. Ekspektasi penurunan produksi diperkuat oleh pengumuman pemangkasan jumlah pegawai oleh Schlumberger dan penurunan produksi di Kolombia.
Badan Energi Internasional pekan ini juga menyatakan produksi minyak non-OPEC pada 2016 akan jatuh 700.000 barel per hari, penurunan produksi paling tajam dalam 25 tahun terakhir.
“Pandangan tren pasokan minyak berlebih akan berakhir tahun ini semakin kuat. Pembicaraan soal pembekuan produksi sepertinya tidak akan menghasilkan apa-apa, tetapi memberikan sedikit dorongan kepada harga,” kata John Kilduff dari Again Capital di New York kepada Bloomberg.
Penasehat Menteri Perminyakan Arab Saudi, Ibrahim Al Muhana mengatakan pintu kerjasama kontrol produksi antara negara produsen minyak masih terbuka dan akan didiskusikan dalam pertemuan OPEC pada Juni.