Bisnis.com, JAKARTA- Saham teknologi memukul indeks Nasdaq ketika reli harga minyak menopang penguatan mayoritas saham di Wall Street.
Indeks Dow Jones Industrial Average naik 0,12% di akhir pekan ke level 18.003,75, sedangkan indeks Standard & Poor’s 500 stagnan di level 2.091,58.
Penguatan Dow Jones didorong oleh kenaikan pada 8 dari 10 indeks sektoral yang tergabung dalam indeks tersebut. Pelemahan hanya terjadi di sektor teknologi dan produk konsumer.
Pendorong utama adalah saham-saham energi yang kini ada di level tertinggi sejak 1 Desember 2015 menikmati tren positif pada pergerakan harga minyak.
Southwestern Energy Co melonjak 15%, sedangkan Chesapeake Energy menguat lebih dari 5%. Kontrak WTI diperdagangkan menguat 1,27% ke US$43,73 per barel di penutupan perdagangan dan telah menguat tiga minggu beruntun.
Namun, penurunan tajam saham perusahaan-perusahaan piranti lunak membuat indeks Nasdaq merosot 0,8% ke level 4.906,23.
Saham Microsoft dan perusahaan holding Google, Alphabet, menjadi pemicu rontoknya saham-saham teknologi. Microsoft merosot 7% setelah mengumumkan penurunan laba 25% year on year US$3,8 miliar, sedangkan Alphabet turun 5,32% setelah mengumumkan kerugian operasional US$802 juta pada divisi usaha di luar Google.