Bisnis.com, JAKARTA- Pemerintah telah menyusun asumsi makro ekonomi Indonesia untuk APBN 2017.
Pertumbuhan ekonomi 2017 diproyeksikan berada pada kisaran 5,5%-5,9%, inflasi 4%±1%, nilai tukar rupiah Rp13.700 -Rp14.200 per dolar AS, suku bunga SPN 3 bulan 5,5%-6,5%, harga minyak mentah Indonesia USD35-USD45/barel, lifting minyak 740-750 ribu barel/hari, dan lifting gas 1.050-1.150 ribu barel setara minyak per hari.
“Tampaknya pemerintah cukup optimis terhadap potensi pertumbuhan ekonomi domestik 2017, ditopang oleh fundamental ekonomi yang dinilai cukup kuat, tingkat inflasi yang terkendali serta defisit fiscal yang terjaga,” tulis HP Analytics dalam risetnya yang diterima hari ini, Kamis (21/4/2016).
Dikemukakan asumsi makro ekonomi yang dipatok pemerintah terhadap tingkat inflasi, nilai tukar serta lifting minyak cukup realistis, mengingat kondisi ekonomi global dan domestik yang belum sepenuhnya pulih. Seiring tren penurunan harga komoditas yang berpotensi berlanjut, serta rencana kenaikan suku bunga oleh Federal Reserve AS.