Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PASAR OBLIGASI: Permintaan Lelang Tinggi, Yield SUN Bisa Sentuh 7%

Surat utang negara diperkirakan masih diminati investor dan mendorong penurunan imbal hasil hingga ke posisi 7%
Ilustrasi./.
Ilustrasi./.

Bisnis.com, JAKARTA-Surat utang negara diperkirakan masih diminati investor dan mendorong penurunan imbal hasil hingga ke posisi 7%

Kemarin, lelang surat utang negara (SUN) mendulang penawaran Rp32,03 triliun, tertinggi kedua sepanjang tahun berjalan ini. Penawaran tertinggi terjadi pada 2 Februari 2016 sebesar Rp34,63 triliun.

Dari lelang kemarin, pemerintah menyerap Rp18 triliun, sesuai target maksimal yang dipasang pemerintah. Nilai penyerapan ini tertinggi sepanjang ta - hun berjalan ini.

Anup Kumar, Global Market Financial Analyst PT Bank Maybank Indonesia Tbk., mengatakan minat investor terhadap SUN masih akan besar. Hal itu terbukti
dari tingginya nilai penawaran pada lelang kemarin.

Terus masuknya dana ke pasar SUN berpotensi menaikkan harga SUN dan menekan imbal hasil.

“Prediksi saya pada semester I tahun ini imbal hasil SUN 10 tahun bisa mencapai 7%,” ucap Anup, Selasa (12/4/2016).

Berdasarkan data Indonesia Bond Pricing Agency (IBPA), imbal hasil SUN acuan FR0056 bertenor 10 tahun berada di posisi 7,44%, sedangkan seri FR0053 bertenor lima tahun di posisi 7,3%.

Anup optimistis dana investor terus mengalir ke pasar SUN, didorong sejumlah sentimen positif. Sentimen positif itu yakni penundaan penaikan suku bunga acuan AS pada bulan ini, ekspektasi dari inflasi Indonesia yang kian turun disebabkan oleh penurunan harga bahan bakar minyak, dan rencana penaikan batas minimal penghasilan tidak kena pajak.

Selain itu, adanya ekspektasi pemotongan pajak penghasilan badan menjadi 20% dari 25% juga memberikan sentimen positif. Anup mengatakan bila te -
realisasi, maka daya beli ma syarakat meningkat sehingga bisa mendukung ekonomi dan investasi.

Ditambah lagi, segera dibahasnya program pengampunan pajak (tax amnesty) dan belanja pemerintah juga diprediksi tidak banyak turun karena pemerintah
menjamin program infrastruktur tetap berjalan.

“Itu dinilai positif oleh pelaku pasar. Bila Indonesia mendapat investment grade dari S&P, investor bakal kian tertarik masuk pasar kita,” ungkapnya.

Menurutnya, dengan real interest rate yang akan mem besar menjadi 300 bps dari rerata interest rate sejak 2010 sebesar 200 bps, maka hal itu dapat me - naikkan harga SUN dan menekan imbal hasil.

BI RATE

Director of Debt Capital Market Danareksa Sekuritas Budi Susanto menuturkan tingginya permintaan investor terhadap surat utang negara (SUN) dipicu oleh ekspektasi pasar terhadap rendahnya inflasi yang dapat memicu penurunan BI Rate. Menurutnya, BI Rate masih ber potensi turun 25 bps–50 bps hingga akhir tahun ini.

“Ekspektasi tersebut menimbulkan demand yang kuat dari investor asing maupun domestik,” ujarnya dalam riset yang dikutip pada Selasa (12/4/2016).

Dalam sepekan terakhir, Danareksa Government Bond Yield Index mencatatkan penurunan sebesar 10 bps ke level 7,64%. Tingkat yield tersebut merupakan yang terendah sejak Mei 2015.

Adapun, total return obligasi pemerintah sepanjang tahun berjalan telah mencapai 10,2%, atau jauh lebih tinggi dibandingkan dengan total return pada periode yang sama tahun lalu sebesar 6,65%.

“Penurunan yield curve obligasi pemerintah didominasi te nor panjang. Hal ini sejalan dengan meningkatnya demand dari asuransi dan dana pensiun yang memiliki appetite lebih tinggi terhadap obligasi tenor panjang,” tuturnya.

Sepanjang pekan lalu, yield obligasi pemerintah tenor panjang rerata turun 17 bps. Adapun tenor pendek turun 4 bps dan tenor menengah turun 11 bps.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Sumber : Bisnis Indonesia (13/4/2016)

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper