Bisnis.com, JAKARTA - Bursa Wall Street terus menguat setelah menembus level tertinggi 2016. Mayoritas pelaku pasar berspekulasi tidak akan ada penaikan Fed Fund Rate hingga Juni.
Indeks Dow Jones menorehkan titik tertinggi baru pada 2016 di level 17.716,66, naik 0,47% atau 83,55 poin dari penutupan kemarin. Adapun indeks Standard & Poor’s 500 menguat 0,44% atau 8,94 poin ke level 2.063,95.
“KIta menyaksikan dampak lanjutan dari komentar (Janet) Yellen kemarin. Pernyataannya sangat dovish, sesuai keinginan pasar dan langsung direspons oleh investor,” kata Terry Morris dari National Penn Investors Trust Co kepada Bloomberg.
Probabilitas penaikan Fed Fund Rate pada April kini berada di level 0% dan jumlah investor yang berspekulasi kenaikan suku bunga pada Juni merosot dari 46% menjadi 22% dalam seminggu. Pasar kini memproyeksikan pengetatan moneter pada Desember dengan tingkat probablitas 50%.
Saham-saham di Wall Street menguat meskipun laba emiten diprediksi merosot lebih tajam dari estimasi awal. Analis memproyeksikan penurunan laba kuartal I/2015 emiten anggota S&P 500 sebesar 9,3% atau lebih tajam dibandingkan estimasi penurunan laba 4,5% yang dirilis 2 bulan lalu.
Apple yang menguat 1,8% ke level tertinggi sejak pertengahan Desember memimpin kenaikan saham-saham teknologi di Wall Street. Saham perbankan rebound setelah 4 hari tertekan, antara lain, didorong JPMorgan Chase dan Wells Fargo yang naik lebih dari 1,1%.
Boeing merosot 1,8% dan telah tergelincir selama 6 hari beruntun. Produsen pesawat terbang tersebut mengumumkan rencana PHK 4.000 pegawai untuk mengurangi biaya di tengah persaingan yang sengit dengan Airbus Group.