Bisnis.com, JAKARTA - PT Bowsprit Asset Management, anak usaha PT Lippo Karawaci Tbk, menyatakan akan segera merilis dana investasi real estate atau DIRE setelah pemerintah menerbitkan peraturan yang mengatur diskon pajak bagi instrumen tersebut.
Direktur utama Bowsprit Angi Lim mengatakan diskon pajak yang akan diberikan pemerintah sudah sesuai dengan ekspektasi dan sangat kompetitif dibandingkan dengan pajak DIRE di Singapura. Jika beleid sudah diterbitkan, dia berharap Bowsprit bisa mengakuisisi tiga aset perkantoran pada paruh kedua 2016 senilai Rp1,5 triliun.
"Sambil menunggu peraturan kami collect fund dulu, beberapa investor asing juga berminat," ujarnya kepada Bisnis.com, Selasa (29/3/2016).
Sebagaimana diketahui, dalam struktur DIRE, pengembang properti akan melepas asetnya ke perusahaan manajemen aset atau manajer investasi.
Sementara itu, manajer investasi akan mengumpulkan dana dari investor untuk mendanai akuisisi properti tersebut.Namun, pelepasan aset dari pengembang ini sebelumnya dikenakan pajak yang dinilai cukup tinggi sehingga instrumen DIRE tidak diminati pelaku usaha di bidang properti.
Oleh karena itu, dalam paket kebijakan XI, pemerintah mengumumkan pajak penghasilan final untuk instrumen DIRE akan dipangkas dari 5% menjadi 0,5% .Diskon pajak ini akan diatur dalam Peraturan Pemerintah (PP).
Di samping itu, bea perolehan hak atas tanah dan bangunan (BPHTB) juga akan dipangkas dari 5% menjadi 1%. Pemerintah pusat akan berkoordinasi dengan pemerintah daerah agar peraturan daerah bisa mendukung pemberian diskon pajak untuk DIRE ini.
Angi menjelaskan, sejumlah investor, terutama dari kalangan asuransi dan dana pensiun mengaku tertarik untuk berinvestasi di instrumen DIRE. Angi menyebut, imbal hasil dari pendapatan sewa mencapa 8,75%, lebih tinggi dari bunga deposito dan imbal hasil surat utang negara (SUN) tenor sepuluh tahun.
"Di samping itu, investor juga akan mendapat keuntungan dari apresiasi nilai properti atau capital gain."Jika dimasukkan capital gain, yieldnya bisa mencapai 18%--19% per tahun," jelasnya.
Dia menyebut, Bowsprit akan fokus mengakuisisi aset-aset properti berbasis pendapatan sewa milik Lippo Group. Dalam lima ke depan, Bowsprit membidik dana kelolaan hingga Rp10 triliun. Sebanyak Rp6 triliun diantaranya ditargerkan bisa dipenuhi hingga 2018.