Bisnis.com, JAKARTA– Laba bersih PT Reliance Securities Tbk. pada 2015 melonjak 183,6% menjadi Rp30,60 miliar dari tahun sebelumnya.
Pada 2014 laba bersih perusahaan efek berkode saham RELI ini sebesar Rp10,79 miliar. Sementara itu, pendapatan usaha pada 2015 naik 43% dari tahun sebelumnya (year-on-year/ y-o-y) menjadi Rp98,33 miliar.
Selama 2015, lini usaha perantara perdagangan efek (brokerage) berkontribusi sebesar Rp79,78 miliar atau 81,13% dari pendapatan usaha. Lini bisnis ini naik 56,3% y-o-y.
Adapun, pendapatan lini usaha penjaminan emisi efek (underwriting) pada 2015 mencapai Rp3,24 miliar, meningkat 107% y-o-y. Pertumbuhan ini disokong penjualan sukuk negara ritel seri SR-007, obligasi negara ritel seri ORI-012, dan medium term notes (MTN) beberapa institusi.
Agung Kameswara, Direktur PT Reliance Securities Tbk., mengatakan total nilai transaksi saham sepanjang 2015 meningkat 11,5% y-o-y menjadi Rp29,05 triliun, dengan rerata nilai transaksi harian Rp119 miliar.
"Rata-rata nilai transaksi saham harian sepanjang 2015 bertumbuh 10,6% dibandingkan dengan 2014 atau melampaui rata-rata nilai transaksi harian di Bursa Efek Indonesia yang turun hampir 4% dari tahun sebelumnya," kata Agung lewat siaran pers yang terbit pada Selasa, (29/3/2016).
Mengutip data BEI, RELI masuk di daftar 10 anggota bursa dengan volume transaksi saham teraktif pada 2015. Pangsa pasarnya sebesar 2,6%, naik dari 2014 sebesar 1,5%.
Per 31 Desember 2015 jumlah aset RELI mencapai Rp1,11 triliun, naik 66,7% dari akhir Desember 2014 sebesar Rp666,36 miliar.
Penaikan aset ditopang oleh suksesnya rights issue perusahaan sebesar Rp400 miliar pada Mei 2015 yang menyebabkan ekuitas melonjak 129,1% menjadi Rp761,26 miliar pada akhir tahun lalu. Saat ini, RELI memiliki 17 kantor cabang dan 23 galeri investasi.