Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Dow Jones akhrinya memasuki area positif pada 2016, didorong oleh pelemahan tajam dolar pasca-keputusan The Fed.
Indeks Dow Jones Industrial Average naik 0,9% atau 155,73 poin ke level 17.481,49 pada Kamis (17/3/2016), untuk pertama kalinya menguat melebihi level akhir 2015. Adapun indeks Standard & Poors 500 menguat 0,66% atau 13,37 poin ke level 2.040,59.
Sinyal laju pengetatan moneter yang lebih lambat dari The Fed membuat dolar merosot tajam dan memicu reli saham emiten berbasis komoditas di bursa New York. Indeks Dolar telah merosot 1,17% ke level 94,771 pada pukul 04.13 WIB, mendekati level terendah sejak Oktober 2015.
Perusahaan pertambangan Freeport-McMoran menguat 6,86%, perusahaan pengeboran minya Chesapeake Energy Corp melonjak 9,1%, sedangkan produsen alat berat Caterpillar naik 2,1%.
“Aksi jual pada Januari—Februari jelas berlebihan, tetapi fakta The Fed masih percaya diri terhadap ekonomi Amerika Serikat dan memperhatikan kondisi di luar negeri memberikan kepastian kepada investor,” kata Peter Jankovskis dari OakBrook Investments kepada Bloomberg.
Pergerakan harga minyak dan data ekonomi menambah sentimen positif di Wall Street. Minyak WTI berhasil menembus US$40 per barel, diperdagangkan naik 4,89% ke US$40,34 per barel pada pukul 03.59 WIB. Dapartemen Tenaga Kerja AS melaporkan sebanyak 265.000 pengajuan tunjangan pengangguran per pekan lalu, lebih rendah dari estimasi 268.000 klaim.