Bisnis.com, JAKARTA - Pergerakan harga minyak meneruskan tren negatif. Investor di pasar komoditas menyangsikan efektivitas kesepakatan antara negara produsen minyak tanpa keterlibatan Iran.
Kontrak WTI diperdagangkan melemah 1,96% ke US$38,08 per barel pada penutupan perdagangan Selasa atau Rabu pagi, setelah kemarin ditutup turun 3,4%. Adapun Brent turun 2% ke US$38,74 per barel.
Menteri Energi Rusia Alexander Novak mengkonfirmasi Iran tidak akan ikut serta dalam rencana negara produsen minyak menahan output di level Januari. “Iran bisa bergabung dengan kita di beberapa waktu ke depan. Ini posisi yang normal dan konstruktif bagi Iran,” kata Novak.
Pertemuan antara negara produsen minyak OPEC dan bukan anggota OPEC diperkirakan akan berlangsung di Doha, Qatar pada April. Iran dipastikan hadir dalam pertemuan yang akan mendiskusi rencana pembekuan pertumbuhan produksi tersebut.
Produksi minyak mentah Iran bulan lalu mencatatkan pertumbuhan tertajam dalam 20 tahun terakhir. Data OPEC menyatakan Iran memompa 3,13 juta barel minyak mentah per hari pada Februari atau naik 187.800 barel per hari dibandingkan bulan sebelumnya.
“Pernyataan Iran dengan gamblang mengegaskan Iran tidak akan ikut serta membekukan produksi. Pembekuan produksi tanpa Iran tidak akan berpengaruh apa-apa kepada harga,” kata Mike Wittner dari Societe Generale di New York kepada Bloomberg.