Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Champion Pacific (IGAR) Pangkas Capex Jadi Rp5 Miliar

Emiten produsen plastik dan kemasan PT Champion Pacific Indonesia Tbk. tahun ini menganggarkan anggaran belanja modal atau capital expenditures (capex) hanya Rp5 miliar. Jumlah itu ditekan dari capex tahun lalu yang mencapai Rp30 miliar
Industri kemasan/Jibiphoto
Industri kemasan/Jibiphoto

Bisnis.com, JAKARTA—Emiten produsen plastik dan kemasan PT Champion Pacific Indonesia Tbk. tahun ini menganggarkan dana belanja modal atau capital expenditures (capex) hanya Rp5 miliar. Jumlah itu ditekan dari capex tahun lalu yang mencapai Rp30 miliar.

Emiten berkode saham IGAR tersebut menekan anggaran belanja modal pada 2016 karena kondisi ekonomi tahun ini masih menantang akibat pelambatan ekonomi di dua tahun terakhir. 

“Capex tahun ini hanya Rp5 miliar untuk maintenance mesin. Karena kondisi ekonomi hampir sama seperti tahun lalu dan nilai tukar rupiah pun belum terlalu bagus,” kata Antonius Muhartoyo, Direktur Utama Champion Pacific Indonesia kepada Bisnis.com.

Sebelumnya, perseroan sempat menganggarkan belanja modal untuk tahun ini mencapai Rp140 miliar. Rencananya, sebagian besar dana itu akan diperuntukan bagi pemindahan pabrik dari yang lama berada di Bekasi ke lokasi baru di Cikarang.

Akan tetapi, rencana tersebut harus tertunda karena pihaknya masih mempertimbangkan kondisi ekonomi di dalam negeri. Untuk kelanjutan pembangunan pabrik di Cikarang tersebut perseroan masih menunggu kondisi pasar khususnya permintaan plastik kemasan di industri farmasi karena penjualan IGAR ditopang sektor tersebut.

Sebabnya, pemerintah melakukan pengulangan tender obat bagi program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) tahun ini. Sehingga, hal itu pun berdampak langsung terhadap kondisi bisnis IGAR.

“Kami masih terima order saja menunggu perusahaan farmasi. Kami memang tergantung perusahaan farmasi,” ujarnya.

Menilik laporan keuangan perseroan, penjualan bersih pada tahun lalu sebesar Rp677,33 miliar, menurun sekitar 8,2% dari revenue pada 2014 yang sebesar Rp737,86 miliar. Dari total penjualan bersih pada 2015, sekitar 82,14% pemasukan IGAR tersebut diperoleh dari kemasan produk farmasi.

Rinciannya, pada 2015 pendapatan dari sektor farmasi senilai Rp556,36 miliar, sedangkan pemasukan dari sektor nonfarmasi hanya Rp120,96 miliar.

Adapun untuk laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk pada 2015 hanya mencapai Rp30,20 miliar. Raihan tersebut menurun sekitar 7,5% dari capaian pada 2014 yang sebesar Rp32,66 miliar.

Di sisi lain, untuk mendongkrak kinerja perseroan tahun ini IGAR akan memperbesar kontribusi penjualan kemasan makanan dan minuman. Tahun lalu, kontribusi penjualan plastik kemasan bagi makanan dan minuman IGAR ditaksir mencapai 10% dan tahun ini menyasar hingga 15%.

Penerapan strategi memperluas pasar di kemasan makanan dan minuman tersebut bukan tanpa alasan. Dalam laporan keuangannya perseroan mengutip data Federasi Pengemasan Indonesia (FPI) yang menyebut pertumbuhan omzet industri kemasan nasional diprediksi akan mencapai 9% hingga 10% pada 2016.

Besaran persentase pertumbuhan itu setara Rp75 triliun hingga Rp77 triliun. Prediksi ini salah satunya berdasarkan pada data statistik yang menunjukkan bahwa konsumsi produk kemasan didorong oleh pertumbuhan industri makanan dan minuman hingga mencapai 60%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper