Bisnis.com, JAKARTA - Indeks bursa Jepang menguat pada Selasa (1/3/2016) terbantu oleh yield negatif perdana pada obligasi terbitan baru pemerintah Jepang.
Indeks Nikkei 225 hari ini rebound 0,37% atau 58,75 poin ke level 16.085,51, sedangkan indeks Topix menguat 0,23% atau 2,98 poin ke level 1.300,83.
Kedua indeks mengakhiri perdagangan dengan positif setelah berfluktuasi sepanjang hari terpengaruh sentimen dari China. People Bank of China kemarin menurunkan giro wajib minimum sebesar 50 bps untuk menstimulasi perekonomian terbesar kedua dunia tersebut.
Namun, sentimen positif utama muncul dari lelang obligasi pemerintah Jepang pertama dengan yield negatif. Pemerintah Negeri Sakura mendapatkan penawaran yield rata-rata -0,024% untuk obligasi pemerintah bertenor 10 tahun yang dilelang hari ini.
Imbal hasil negatif tersebut menekan aliran modal yang mencari safe haven di obligasi pemerintah Jepang reda hingga mengembalikan daya tarik pasar saham.
“Ini belum pernah terjadi sebelumnya dan membuat perdagangan di bursa saham lebih menarik (dibandingkan pasar obligasi),” kata Mikey Shia dari Sunrise Brokers di Hong Kong kepada Bloomberg.
Laju apresiasi yen mereda menjadi 0,02% ke 112,67 pada pukul 13.56 WIB setelah kemarin ditutup menguat 1,15% dan hari ini sempat menguat hingga 0,47%.
Penguatan Topix dipimpin oleh Japan Tobacco Inc yang naik 3,01% dan East Japan Railway yang menguat 2,66%. Di sisi lain, saham NEC jatuh 11,19% setelah menurunkan proyeksi laba 2016.
Pergerakan Indeks Nikkei 225:
Tanggal | Level | Perubahan |
1/3/2016 | 16.085,51 | +0,37% |
29/2/2016 | 16.026,76 | -1% |
26/2/2016 | 16.188,41 | +0,30% |
25/2/2016 | 16.140,34 | +1,41% |
24/2/2016 | 15.915,79 | -0,85% |
Sumber: Bloomberg