Bisnis.com, JAKARTA - Harga CPO mempertahankan tren positif di awal perdagangan Senin (29/2/2016), ditopang oleh potensi penurunan produksi.
Kontrak berjangka CPO untuk Mei 2016, kontrak teraktif di Bursa Malaysia, dibuka melemah 0,24% ke harga 2.537 ringgit per ton.
Namun, tekanan terhadap pergerakan CPO tidak berlangsung lama. Harga CPO sempat berbalik menguat hingga 0,9% kemudian diperdagangkan menguat 0,67% ke 2.560 ringgit atau 8,12 juta per ton pada pukul 11.12 WIB.
“Investor masih fokus memperhatikan potensi produksi di Indonesia dan Malaysia,” kata Donny Khor dari RHB Investment Bank di Kuala Lumpur kepada Bloomberg.
Harga CPO bergerak menguat 4,92% sepanjang Februari setelah bulan lalu merosot 4,42% terseret harga minyak mentah. Olam, perusahaan perdagangan produk pertanian, menyatakan El Nino berdampak lebih buruk dari perkiraan dan bisa memangkas output CPO sebanyak 1,5 juta—2 juta ton.
Pergerakan Harga Kontrak CPO Mei 2016
Tanggal | Level | Perubahan |
29/2/2016 (11.12 WIB) | 2.560 | +0,67% |
26/2/2016 | 2.543 | +0,32% |
25/2/2016 | 2.535 | +0,64% |
24/2/2016 | 2.519 | -1,25% |
23/2/2016 | 2.551 | -0,58% |
Sumber: Bloomberg