Bisnis.com, JAKARTA - Staganansi inflasi Jepang tidak cukup untuk menahan indeks Nikkei 225 menguat 2 minggu berturut-turut. Saham Sharp merosot semakin tajam setelah Foxconn menunda proses akuisisi.
Indeks Nikkei 225 naik 1,39% dalam seminggu setelah hari ini ditutup menguat 0,3% ke level 16.188,41. Indeks Nikkei 225 untuk pertama kalinya menguat 2 minggu secara beruntun pada 2016. Tokyo Stock Price Index (Topix) hari ini juga ditutup menguat dengan kenaikan 0,29%.
“Kinerja manufaktur Amerika Serikat telah menjadi sumber rasa khawatir investor, jadi pemulihan kinerja manufaktur AS menjadi katalis positif,” kata Masayuki Doshida dari Rakuten Economic Research Institute.
Pabrik di AS mencatatkan pertumbuhan 3,9% year on year atas pesanan barang modal pada Januari, setelah mencatatkan penurunan 3,7% pada Desember. Pesanan barang tahan lama naik 4,9% pada Januari setelah turun 4,6% pada Desember.
Sentimen negatif dari inflasi Jepang yang kembali stagnan pada Januari berdampak terbatas pada perdagangan saham di bursa Tokyo. Tingkat inflasi yang masih jauh dari target 2% Bank of Japan justru diperkirakan bisa menahan apresiasi yen di pasar spot.
Saham Sharp, salah satu produsen elektronik global asal Jepang, kembali jatuh 11,41% setelah kemarin anjlok 14,37%. Foxconn, perusahaan manufaktur asal Taiwan, kemarin menyatakan menunda proses akuisisi melalui pembelian saham Sharp senilai 484 miliar yen dengan alasan liabilitas.
Pergerakan Indeks Nikkei 225:
Tanggal | Level | Perubahan |
26/2/2016 | 16.188,41 | +0,30% |
25/2/2016 | 16.140,34 | +1,41% |
24/2/2016 | 15.915,79 | -0,85% |
23/2/2016 | 16.052,05 | -0,37% |
22/2/2016 | 16.111,05 | +0,90% |
Sumber: Bloomberg
