Bisnis.com, JAKARTA - Selisih harga dengan minyak kedelai membuat CPO semakin tertekan di pasar komoditas Malaysia pada Rabu pagi (24/2/2016)
Kontrak berjangka CPO untuk Mei 2016, kontrak teraktif di Bursa Malaysia, dibuka melemah 0,71% ke harga 2.533 ringgit per ton.
Harga CPO kemudian bergerak melemah 0,43% ke 2.540 ringgit atau Rp8,06 juta per ton pada pukul 11.25 WIB meneruskan pelemahan di hari ke-5.
“CPO tertekan ekspektasi kenaikan stok ketika permintaan menipis dan kenaikan market sharet minyak kedelai,” kata Marcello Cultrera dari Oriental Pacific Futures.
Cueltreta menjelaskan penguatan harga CPO akibat sentimen El Nino dalam 3 bulan terakhir membuat kondusmen di China dan pasar biodiesel beralih ke minyak kedelai.
Minyak kedelai kini diperdagangkan sekitar US$85 per ton lebih mahal dibandingkan CPO, lebih rendah dari rata-rata tahun lalu di level US$104 per ton lebih mahal.
Pergerakan Harga Kontrak CPO Mei 2016
Tanggal | Level | Perubahan |
24/2/2016 (11.25 WIB) | 2.540 | -0,43% |
23/2/2016 | 2.551 | -0,58% |
22/2/2016 | 2.566 | -0,77% |
19/2/2016 | 2.586 | -0,54% |
18/2/2016 | 2.600 | -0,50% |
Sumber: Bloomberg