Bisnis.com, JAKARTA - Bursa Efek Indonesia menggandeng 19 anggota bursa menggelar Sekolah Pasar Modal yang menyasar masyarakat.
Sekolah Pasar Modal (SPM) dan Sekolah Pasar Modal Syariah (SPMS) ialah program edukasi dan sosialisasi pasar modal yang digelar berkala oleh Bursa Efek Indonesia (BEI).
Nicky Hogan, Direktur Pengembangan Bursa Efek Indonesia, mengatakan bursa dan 19 anggota bursa akan mengedukasi peserta SPM soal investasi dan mekanisme menjadi investor saham. Juga memberikan edukasi tentang teori pemilihan saham untuk diinvestasikan.
Setiap peserta diwajibkan membuka rekening senilai Rp100.000 sehingga dapat langsung melakukan transaksi dengan perusahaan efek saat SPM digelar.
Menurut Nicky, dalam satu bulan, BEI membuka 13 kelas. Rinciannya, pada tiap pekan, Selasa diadakan SPMS, lantas Rabu dan Kamis digelar SPM. Pada hari Sabtu akhir bulan juga dibuka kelas. Satu kelas dapat menampung 100 peserta.
"Anggap satu bulan ada 650 orang. Maka, setahun ini bisa sekitar 5.000-6.000 orang," kata Nicky, Rabu, (17/2/2016).
Perhitungan itu hanya untuk SPM dan SPMS di Jakarta. Nicky menuturkan kelas ini dibuka juga di kantor perwakilan bursa dengan kapasitas 30-50 orang per kantor perwakilan bursa.
SPM dan SPMS ini merupakan salah satu kendaraan bursa untuk menambah jumlah investor saham. Target Nicky, tahun ini minimal terjaring 200.000 investor saham baru. Hingga saat ini terdapat 450.000 investor saham berdasarkan single investor identification/ SID.
"Target minimal 200.000 tahun ini setara 50% dari total investor sekarang" ucap Nicky.