Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pasokan Berlebih, Penurunan Harga Gandum Terancam Berlanjut

Hujan dan Salju yang melanda perkebunan gandum di wilayah Kansas, Amerika Serikat berpotensi meningkatkan harga. Namun, berlimpahnya pasokan masih menghantui penurunan lebih lanjut.n
Ladang gandum/
Ladang gandum/

Bisnis.com, CHICAGO - Hujan dan Salju yang melanda perkebunan gandum di wilayah Kansas, Amerika Serikat berpotensi meningkatkan harga. Namun, berlimpahnya pasokan masih menghantui penurunan lebih lanjut.

Data Bloomberg menunjukkan pada perdagangan Senin (15/2/2016) harga gandum untuk kontrak Mei 2016 turun 1 poin atau 0,22% menjadi US$462,5 per bushel.

Pemerintah AS menyebutkan, kondisi perkebunan yang rusak akibat cuaca bakal memulihkan harga, karena pasokan global sudah melebihi permintaan. Sayangnya, Jatuhnya konsumsi China dan India menambah kekhawatiran surplus, sehingga menjatuhkan harga gandum di seluruh dunia.

Departemen Pertanian Paman Sam (USDA) memperkirakan ekspor dari negaranya akan menyusut ke level terendah sejak 1972. Petani pun tertekan oleh penguatan dolar sehingga kesulitan menemukan calon pembeli.

Pekan lalu, USDA memangkas prospek konsumsi global karena pemerintah China mengarahkan penggunaan biji-bijian lain sebagai bahan makanan dan pakan ternak. Pada saat yang sama, India menahan laju impor gandum seiring stok dalam negeri yang berlimpah.

"Besarnya panen dikombinasikan dengan penurunan permintaan akan membuat stok global mencapai 238,9 juta ton pada Juni, mencapai rekor tertinggi yang pernah ada," ungkap USDA seperti dikutip dari Bloomberg, Senin (15/2/2016).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hafiyyan
Sumber : Bloomberg

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper