Bisnis.com, JAKARTA - Kontrak berjangka CPO meneruskan penguatan setelah kemarin menembus harga tertinggi selama 21 bulan.
Kontrak berjangka CPO untuk April 2016, kontrak teraktif di Bursa Malaysia, dibuka menguat 0,89% ke harga 2.619 ringgit atau Rp8,5 juta per ton.
Harga komoditas tersebut kemudian semakin menanjak dan diperdagangkan lebih mahal 1,27% ke 2.629 ringgit per ton pada pukul 10.10 WIB. Kemarin, CPO menguat 1,13% ke level tertinggi sejak Mei 2015 di 2.596 ringgit per ton.
Sentimen positif terhadap pergerakan harga CPO di Kuala Lumpur muncul dari penurunan produksi kelapa sawit di Indonesia dan Malaysia akibat cuaca kering El Nino.
Bloomberg melaporkan BMI Research memproyeksikan dampak El Nino bisa mengerek harga CPO hingga 2.700 ringgit per ton pada paruh pertama 2016.
Stok CPO di Malaysia turun 12% ke 2,31 juta ton per Januari 2016, stok terendah dalam 6 bulan terakhir. Adapun ekspor minyak sawit Indonesia turun 22% ke 1,7 juta ton pada Januari akibat permintaan yang tinggi dari dalam negeri.
Pergerakan Harga Kontrak CPO April 2016
Tanggal | Level | Perubahan |
12/2/2016 (10.10 WIB) | 2.629 | +1,27% |
11/2/2016 | 2.596 | +1,13% |
10/2/2016 | 2.567 | -0,50% |
9/2/2016 | - | - |
8/2/2016 | - | - |
Sumber: Bloomberg