Bisnis.com, JAKARTA—Harga CPO kembali menguat mendekati level terteinggi 20 bulan setelah Malaysia dikabarkan membuka kembali keran impor minyak sawit.
Kontrak berjangka CPO untuk April 2016, kontrak teraktif di Bursa Malaysia, dibuka menguat 0,36% ke harga 2.540 ringgit atau Rp8,35 juta per ton.
Harga komoditas tersebut konsisten menguat dan diperdagangkan naik 1,34% ke level 2.565 ringgit per ton pada pukul 10.19 WIB mendekati rekor harga tertinggi 20 bulan di 2.568 ringgit per ton.
Bloomberg kemarin melaporkan pemerintah Malaysia berencana menghentikan larangan impor CPO yang telah berlangsung sejak Oktober 2015.
Larangan impor CPO bertujuan mengendalikan stok agar persediaan minyak sawit di Malaysia turun ke sekitar 2 juta ton setelah sempat mendekati level 3 juta ton. Per Desember, stok CPO Malaysia ada di level 2,63 juta ton.
“Ini kabar baik, kami tidak harus cemas karena harus membatasi suplai dari dalam negeri. Ini lebih mudah bagi industri pengolahan,” kata Mohammad Jaaffar kepada Bloomberg.
Pergerakan Harga Kontrak CPO April 2016
Tanggal | Level | Perubahan |
5/2/2016 (10.19 WIB) | 2.568 | +1,34% |
4/2/2016 | 2.531 | -0,63% |
3/2/2016 | 2.547 | +1,27% |
2/2/2016 | 2.515 | +2,95% |
1/2/2016 | - | - |
Sumber: Bloomberg