Bisnis.com, JAKARTA— Harga batu bara ditutup melemah dan hanya mampu mempertahankan level 45 sehari, yaitu pada 3 Februari 2015.
Harga batu bara pada penutupan perdagangan Kamis (4/2/2016) untuk kontrak Maret 2016 di bursa komoditas ICE Futures Europe Commodities melemah 2,10% ke US$44,20/metrik ton.
Laju harga batu bara seirama dengan minyak mentah global. Menguat saat WTI menghijau, dan batu bara ikut tertekan ketika patokan minyak AS tersebut melemah. Seperti diketahui pada penutupan perdagangan Kamis, WTI melemah 1,73% ke US$31,6 per barel.
Sementara itu gas alam yang menjadi kompetitor batu bara untuk pembangkit listrik terus digenjot produksinya meski harga tertekan.
EQT Corp, salah satu produsen gas alam, mengatakan, tahun 2016 akan menjadi tahun yang pengeboran.
"Saya cukup bullish pada harga gas alam," kata Chief Executive Officer EQT, David Porges seperti dikutip Bloomberg, Jumat (5/2/2016).
Saat ini gas alam untuk pengiriman Maret turun 6,6 sen atau 3,2% ke U$1.972 per juta British thermal unit di New York Mercantile Exchange. Gas turun sekitar 26% persen pada tahun lalu.
Pergerakan harga batu bara di bursa Rotterdam*
Tanggal | US$/MT |
4 Februari | 44,20 (-2,10%) |
3 Februari | 45,15 (+0,78%) |
2 Februari | 44,80 (+2,05%) |
*Kontrak Maret 2016
Sumber: Bloomberg